
Bukan Eropa, Qatar Amankan Pasokan Gas ke Negara Asia Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan minyak milik negara QatarEnergy telah menandatangani kesepakatan selama 27 tahun untuk memasok Sinopec China dengan gas alam cair (LNG). Ini menjadi perjanjian LNG terpanjang sejauh ini.
Saat ini, pasar tengah bergejolak mendorong pembeli untuk mencari kesepakatan jangka panjang. Menyusul serangan Rusia ke Ukraina pada Februari, persaingan untuk mendapatkan LNG menjadi makin ketat.
"Hari ini adalah tonggak penting untuk perjanjian penjualan dan pembelian (SPA) pertama untuk proyek North Field East, itu adalah 4 juta ton selama 27 tahun untuk Sinopec China," kata kepala QatarEnergy, Saad al-Kaabi di Doha, sesaat sebelum peluncuran penandatanganan kesepakatan.
"Ini menandakan kesepakatan jangka panjang ada di sini dan penting bagi penjual dan pembeli," katanya, sebagaimana dikutip dari Reuters, Selasa (22/11/2022).
Ladang Utara adalah bagian dari ladang gas terbesar di dunia yang dibagi Qatar dengan Iran, yang menyebut bagiannya South Pars.
Adapun, QatarEnergy awal tahun ini menandatangani lima kesepakatan untuk North Field East (NFE), yang pertama dan lebih besar dari rencana ekspansi dua fase North Field, yang mencakup enam kereta LNG yang akan meningkatkan kapasitas pencairan Qatar menjadi 126 juta ton per tahun pada tahun 2027 dari 77 juta.
Perusahaan tersebut kemudian menandatangani kontrak dengan tiga mitra untuk North Field South (NFS), fase kedua dari ekspansi.
Kesepakatan yang diteken Senin, yang dikonfirmasi oleh Sinopec, adalah kesepakatan pasokan pertama yang diumumkan untuk NFE. "Ini membawa hubungan kami ke level baru karena kami memiliki SPA yang akan bertahan hingga tahun 2050-an," kata Kaabi.
Kaabi mengatakan negosiasi dengan pembeli lain di China dan Eropa yang menginginkan keamanan pasokan sedang berlangsung.
Qatar sudah menjadi pengekspor LNG utama dunia dan proyek perluasan Lapangan Utaranya akan meningkatkan posisi tersebut. Ini juga membantu menjamin pasokan gas jangka panjang ke Eropa karena benua itu mencari alternatif dari aliran Rusia.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Lolos ke Piala Dunia, Negara Ini Justru Sponsor Terbesar