Review PPKM Jawa-Bali

Mayday, Mayday! Kasus Covid-19 Melejit 77 Ribu Dalam 2 Pekan

Maesaroh, CNBC Indonesia
Selasa, 22/11/2022 11:35 WIB
Foto: Indonesia kembali diterpa kenaikan kasus COVID-19, kali ini diduga dipicu oleh subvarian Omicron XBB. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus Covid-19 di Jawa-Bali melonjak tajam dalam dua pekan terakhir. Kasus di Provinsi Bali dan Jawa Barat bahkan melonjak 100% lebih.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tambahan kasus Coid-19 dalam dua pekan terakhir (7-21 November 2022) menembus 87.553. Jumlah tersebut melonjak 66,9% dibandingkan yang tercatat pada dua pekan sebelumnya (52.456).

Untuk wilayah Jawa-Bali, jumlah kasus bertambah 77.310 dalam dua pekan terakhir. Jumlah tersebut setara dengan 88,3% dari total kasus nasional.


Kasus Covid-19 di Jawa-Bali dalam dua pekan terakhir melonjak 76,7% dibandingkan dua pekan sebelumnya yang tercatat 43.750. Pada empat pekan sebelumnya kasus Covid-19 tercatat 33.560.



Kasus terbanyak masih dilaporkan dari DKI Jakarta. Dalam dua pekan terakhir, ibu kota Indonesia tersebut melaporkan tambahan kasus sebanyak 35.995 atau naik 90,2%.

Pada Rabu pekan lalu (18/11/2022), Jakarta bahkan melaporkan tambahan kasus sebanyak 3.668 per hari. Tambahan kasus tersebut adalah yang tertinggi sejak 3 Maret 2022 atau delapan bulan terakhir.

Di bawah Jakarta terdapat Jawa Barat yang melaporkan tambahan kasus sebanyak 14.589 dalam dua pekan terakhir. Jumlah tersebut melonjak 100,1% dibandingkan dua pekan sebelumnya.

Jawa Timur melaporkan tambahan kasus sebanyak 9.455 atau naik 32,8% dalam dua pekan terakhir. Kasus di Banten melonjak 98,9% dalam dua pekan terakhir menjadi 8.597.

Sementara itu, tambahan kasus Covid-19 di Jawa Tengah mencapai 4.947 dalam dua pekan terakhir atau naik 28,2%. Lonjakan tambahan kasus sangat besar terjadi di Bali. Dalam dua pekan terakhir, Bali mencatat adanya tambahan kasus sebanyak 2.107 atau melonjak 132,6%.

Kasus di Provinsi Yogyakarta tercatat 1.620 pada dua pekan terakhir. Kasus tersebut naik 20,8% dibandingkan dua pekan sebelumnya. 

Dalam dua pekan terakhir, kasus kematian di Jawa-Bali mencapai 366 jiwa. Angka tersebut naik 27% dibandingkan dua pekan sebelumnya.


Kematian terbanyak dilaporkan dari Jawa Tengah yakni 107 jiwa. Diikuti oleh Jawa Timur dengan jumlah 92 jiwa, DKI Jakarta (79 jiwa), Bali (32), Yogyakarta (30 jiwa), Jawa Barat (16 jiwa), dan Banten (10 jiwa).

Kendati kasus naik, pemerintah tidak menaikkan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk Jawa-Bali. Level PPKM tetap dipertahankan hingga 5 Desember mendatang.

Epidemiolog dan peneliti Indonesia dari Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman mengatakan meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia karena munculnya beberapa varian Covid-19.

"Gelombang yang sedang dan akan terjadi merupakan akibat gabungan beberapa subvarian," tutur Dicky, kepada CNBC Indonesia.

Dia menambahkan selain subvarian XBB saat ini dunia mengalami lonjakan kasus oleh BQ.1, BN.1, dan CH.1.1 selain varian BA5 dan yang masih berkembang di masyarakat. Protokol kesehatan yang kini lebih longgar juga memudahkan penyebaran varian tersebut di masyarakat.

"Varian ini datang dan menginfeksi dunia di saat kondisi lebih rawan karena sudah banyak pelonggaran. Sebagian penduduk juga belum mendapatkan booster. Inilah kenapa alert harus ditingkatkan," imbuhnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(mae/cha)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Menkes Dipanggil Presiden, Lapor Soal Covid-19 & Cek Kesehatan