Laut China Selatan Panas! Penjaga Pantai China Vs AL Filipina

News - Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
21 November 2022 17:25
SPRATLY ISLANDS, AT SEA - OCTOBER 25: An airfield, buildings, and structures are seen on the artificial island built by China in Subi Reef on October 25, 2022 in Spratly Islands, South China Sea. China has progressively asserted its claim of ownership over disputed islands in the South China Sea by artificially increasing the size of islands, creating new islands and building ports, military outposts and airstrips. The South China sea is an important trade route and is of significant interest as geopolitical tensions remain high in the region. (Photo by Ezra Acayan/Getty Images) Foto: Suasana pangkalan milite China di Laut China Selatan, beberapa waktu lalu (Getty Images/Ezra Acayan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Angkatan Laut Filipina pada Senin (21/11/2022) menuduh penjaga pantai China dengan paksa menyita sebuah objek terapung yang baru saja diambil pasukannya di perairan Laut China Selatan (LCS). Peristiwa itu terjadi saat kedua negara terus bersengketa terkait kepulauan di perairan itu.

Wakil Laksamana Alberto Carlos menyebutkan sebuah kapal penjaga pantai China pada hari Minggu 'memblokir' sebuah perahu karet Filipina yang menarik 'benda terapung tak dikenal'. Saat itu, perahu Filipina sedang menuju pulau Thitu yang dijaga oleh Manila.

"Kapal penjaga pantai kemudian mengerahkan tim perahu karet yang secara paksa mengambil benda terapung tersebut dengan memotong tali penarik yang melekat pada perahu karet (Filipina)," katanya dalam sebuah pernyataan.

"Objek itu terlihat mirip dengan puing-puing mengambang yang menyerupai fairing roket China yang ditemukan bulan ini dari pulau Busuanga, utara Palawan," tambah juru bicara militer Mayor Cherryl Tindog kepada wartawan.

Objek, yang pertama kali dilihat orang Filipina 732 meter (800 yard) barat Thitu di pagi hari, kemudian dibawa ke kapal penjaga pantai China ketika pasukan Filipina sedang berjalan kembali ke stasiun mereka.

Tidak ada tentara Filipina yang terluka dalam insiden itu. Kedutaan Besar China di Manila belum memberikan komentar.

LCS merupakan jalur penting untuk sebagian besar pengiriman komersial dunia dengan beberapa negara terletak di bibir lautan itu seperti Brunei Darussalam, Kamboja, China, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Lautan itu diyakini sebagai lautan yang kaya hasil alam, terutama migas dan ikan.

China bersikukuh mengklaim sekitar 90% dari lautan itu dalam apa yang disebut sebagai "sembilan garis putus-putus" di mana mencakup area seluas sekitar 3,5 juta kilometer persegi (1,4 juta mil persegi).


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Awas Perang Bisa Pecah Dekat RI, Ini Masalahnya


(miq/miq)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading