Mantan Menkeu Jokowi Ini Beberkan 4 Sumber Kekuatan RI

Anisa Sopiah, CNBC Indonesia
21 November 2022 10:20
Lead Co-Chairs of T20, Bambang Brodjonegoro mememberikan sambutan dalam acara T20 Indonesia Summit 2022 di Nusa Dua, Bali, Senin (5/9/2022). T20 Indonesia Summit 2022 yang berlangsung  pada 5-6 September 2022 itu diselenggarakan sebagai bagian dari penguatan peran G20 dalam menavigasi dinamika global yang saat ini terjadi. Forum ini menjadi puncak penyelenggaraan T20 Indonesia.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Lead Co-Chairs of T20, Bambang Brodjonegoro mememberikan sambutan dalam acara T20 Indonesia Summit 2022 di Nusa Dua, Bali, Senin (5/9/2022). T20 Indonesia Summit 2022 yang berlangsung  pada 5-6 September 2022 itu diselenggarakan sebagai bagian dari penguatan peran G20 dalam menavigasi dinamika global yang saat ini terjadi. Forum ini menjadi puncak penyelenggaraan T20 Indonesia.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan menteri keuangan 2014-2016 Bambang P.S. Brodjonegoro mengungkapkan empat sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat didorong agar Indonesia bisa menjadi negara maju.

Empat sumber tersebut adalah manufaktur atau industri pengolahan, jasa, ekonomi digital dan ekonomi hijau. Untuk sektor manufaktur, Bambang menuturkan Indonesia sebenarnya sudah sangat berhasil di Tahun 90-an melakukan transformasi ekonomi.

Dari sektor basisnya primer, yaitu pertanian dan pertambangan, beralih ke sektor yang sifatnya sekunder pengolahan terutama manufaktur.

"Ini dibuktikan pada tahun 1990-an, kontribusi manufaktur terhadap PDB hampir menyentuh 30% dari PDB," ujar Bambang dalam acara Indonesia Development Forum 2022: Knowledge and Initiate Session, Senin (21/11/2022).

Pada saat itu, Indonesia tinggal sejengkal lagi menjadi negara industri.

"Unfortunately, tahun 1998 ada Asian financial crisis that basically you know, menyetop semua impian dan harapan yang sudah kita tunggu pada waktu itu," katanya.

Naasnya, saat ini, kontribusi manufaktur Indonesia terhadap PDB sudah di bawah 20%. Melihat kembali kondisi ini, Bambang mengungkapkan yang paling penting untung ditelaah kembali adalah bukan hanya transformasi ekonomi yang terjadi saat itu, tetapi yang paling penting apa dampak transformasi ekonomi.

Menurut Bambang, pencapaian yang luar biasa saat itu adalah Indonesia naik kelas dari low income country menjadi middle income country.

"Itu pencapaian luar biasa bagaimana Indonesia merangkak dari salah satu negara termiskin di Asia, akhirnya bisa keluar dari low income country masuk ke middle income country, tetapi hari ini kita masih di middle meskipun sudah naik sedikit dari lower middle ke upper middle," ungkap Bambang.

Dengan demikian, menurut Bambang, berarti kalau Indonesia ingin mencapai visi 2045, butuh sekali lagi transformasi ekonomi.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cerita Airlangga, Jokowi Dipuji Saat Beri Kuliah di Stanford

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular