Anak Buah Sandi Bawa Kabar Enggak Enak, Pariwisata Gelap!

Anisa Sopiah, CNBC Indonesia
Jumat, 18/11/2022 15:50 WIB
Foto: Wisatawan mengunjungi desa wisata Wae Rebo di Kecamatan Satarmese Barat, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) , Jumat (28/7/2022). Wae Rebo merupakan salah satu desa wisata unggulan di NTT. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 telah menggelapkan sektor pariwisata selama 2 tahun ke belakang, bahkan WTO memprediksi pemulihan sektor ini baru akan terjadi pada tahun 2024 atau bahkan membutuhkan waktu lebih lama.

"Dari 61 expert WTO memprediksi pemulihan sektor pariwisata ini secara internasional akan terjadi di tahun 2024 atau lebih," ungkap Direktur Kajian Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Agustini Rahayu dalam kegiatan Diseminasi Laporan Nusantara dan Launching Buku Manufaktur dan Pariwisata, Jumat (18/11/2022).


Bahkan, ia mengungkapkan, aura kegelapan sektor pariwisata masih terus dirasakan oleh pelaku pariwisata itu sendiri yang saat ini masih dalam proses pemulihan pasca pandemi.

"Kami baru saja kembali dari World Travel Market London.. disampaikan bahwa kita masih recovery, sejujurnya dari kalangan pariwisata masih menganggapnya agak gelap," ujarnya.

Kegelapan yang menyelimuti pariwisata ini juga diperparah dengan kondisi pertumbuhan ekonomi global yang saat ini mengalami kemunduran, bahkan beberapa negara telah mengalami resesi.

"Untuk pemulihan pariwisata internasional, pemulihan pariwisata ini terkendala dengan situasi global yang tidak menentu, terutama dari segi perekonomian," katanya.

Situasi perekonomian global tersebut dipertegas oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo dalam paparannya yang mengatakan bahwa saat ini dunia tengah dihantam 2 krisis sekaligus yang mengancam sektor keuangan, yaitu krisis akibat pandemi COVID 19 dan krisis ekonomi menuju resesi.

"Sekarang sudah menimbulkan yang disebut sebagai multikrisis, tidak saja pandemi yang belum berakhir ditambah lagi konteks bagaimana krisis ekonomi menuju kepada resesi yang sudah dinyatakan oleh beberapa negara," paparnya dalam pembukaan kegiatan tersebut.


(cha/cha)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Nasib Bisnis Pariwisata Hadapi Masalah Infrastruktur-Efisiensi