Intelijen Inggris Bongkar Kemampuan Mata-Mata Rusia di Eropa
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Keamanan Inggris MI5 mengatakan bahwa intelijen Rusia baru-baru ini mengalami pukulan strategis paling signifikan di Eropa. Hal ini dikarenakan keputusan negara-negara Benua Biru untuk mengusir diplomat Moskow setelah perang di Ukraina.
Direktur Jenderal MI5, Ken McCallum, mengatakan dalam pidato tahunan menguraikan tahun ini 600 pejabat Rusia telah diusir dari Eropa, 400 di antaranya dinilai sebagai mata-mata.
"Kami terus bekerja secara intensif untuk menjadikan Inggris lingkungan operasi yang paling sulit untuk aksi rahasia Rusia," kata McCallum dikutip CNN International, Kamis (17/11/2022).
"Dalam kasus Inggris, sejak pemecatan kami terhadap 23 mata-mata Rusia yang menyamar sebagai diplomat, kami telah menolak atas dasar keamanan nasional lebih dari 100 aplikasi visa diplomatik ... poin seriusnya adalah bahwa Inggris harus siap untuk agresi Rusia di tahun-tahun mendatang."
Menurut McCallum, pengusiran ini merupakan pukulan sangat keras terhadap penentuan posisi intelijen Moskow di Eropa. Ia juga mengatakan pengusiran bersama di Benua Biru membuat agen Rusia kesulitan untuk menyebrangi perbatasan.
"Saya berharap apa yang akan terus menjadi kenyataan adalah bahwa sejumlah besar bakat intelijen Rusia yang terlatih dan berpengalaman, jika saya dapat menggunakan istilah itu, akan menjadi jauh lebih sedikit kegunaannya dan sebagian besar belahan dunia lainnya selama bertahun-tahun yang akan datang."
Pidato tersebut juga mengungkapkan meningkatnya ancaman dari Iran untuk menculik atau membunuh individu yang dicap bertentangan dengan rezim Teheran yang berada di Inggris.
"Iran siap untuk mengambil tindakan sembrono, dan mencirikan mereka sebagai musuh yang canggih. Mereka kadang-kadang beroperasi menggunakan operasi mereka sendiri melakukan sesuatu dengan tangan mereka sendiri. Dan pada kesempatan lain, mereka telah mengkooptasi orang lain untuk bekerja atas nama mereka," tambahnya.
(luc/luc)