Internasional

Tak Peduli Sanksi, Perusahaan China Mau Borong Minyak Rusia

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
17 November 2022 18:20
Flags of China and Russia displayed on phone screens are seen in this multiple exposure illustration photo taken in Krakow, Poland on May 15, 2022. (Photo illustration by Jakub Porzycki/NurPhoto via Getty Images)
Foto: Ilustrasi Bendera China dan Rusia (Photo illustration by Jakub Porzycki/NurPhoto via Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan minyak China telah meminta bantuan pemerintah untuk menjaga impor minyak mentah Rusia tetap mengalir. Hal ini terjadi pascakeputusan Uni Eropa (UE) untuk menjatuhkan embargo pada pasokan bahan bakar Moskow mulai bulan depan.

Mengutip laporan Russia Today, beberapa sumber mengatakan kepada Bloomberg bahwa penyuling khawatir tentang kemampuan mereka untuk menyelesaikan saluran pembayaran, logistik, dan asuransi yang diperlukan untuk terus membeli dari Rusia setelah 5 Desember.

Beberapa solusi yang dilaporkan termasuk meningkatkan volume minyak Rusia yang diangkut melalui pipa, mendirikan bank yang ditunjuk untuk menangani pembayaran dan penghubung dengan Moskow, dan penggunaan lebih banyak transfer ke luar laut untuk membantu tantangan pengiriman langsung. antara penjual dan pembeli.

Kekhawatiran telah berkembang karena UE akan melarang pembiayaan, asuransi, dan pengiriman minyak mentah Rusia dalam tiga minggu. Keran larangan akan dibuka bila persyaratan pembebasan dipenuhi.

"Importir Asia sedang mencari solusi yang tidak melibatkan bank, klub asuransi, dan pemilik kapal dari blok tersebut," kata laporan itu, Kamis (17/11/2022).

"Tidak jelas apakah salah satu dari opsi ini akan diluncurkan," catat sumber itu.

Data yang dikumpulkan oleh Bloomberg menunjukkan bahwa Moskow mengirimkan 2,9 juta barel minyak mentah setiap hari dalam tujuh hari hingga 11 November.

Volume minyak mentah Rusia yang menuju ke Asia dilaporkan mencapai 2,01 juta barel per hari dengan basis rata-rata bergulir empat minggu, dengan China dan India sebagai pembeli dalam jumlah besar.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden baru-baru ini menekankan pentingnya menjaga aliran minyak Rusia untuk mencegah guncangan pasokan yang akan membuat harga melonjak.

Senada, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan pada pekan ini bahwa impor minyak Rusia dari China dan India sejalan dengan tujuan negaranya. Yellen juga mendukung gagasan batas harga minyak yang akan membebaskan pengiriman dari sanksi Eropa.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Putin di Ukraina Bikin Warga Rusia Tambah Kaya, Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular