Internasional

'Kiamat' Pangan Batal, Inisiatif Ekspor Laut Hitam Berlanjut

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
17 November 2022 17:30
The Sierra Leone-flagged ship Razoni leaves the sea port in Odesa after restarting grain export, amid Russia's attack on Ukraine, Ukraine August 1, 2022. REUTERS/Serhii Smolientsev
Foto: REUTERS/STRINGER

Jakarta, CNBC Indonesia - Kesepakatan ekspor atau inisiatif pangan Rusia-Ukraina dari koridor Laut Hitam akan diperpanjang selama 120 hari.

Mengutip AFP, Kamis (17/11/2022), pejabat Ukraina dan Turki mengumumkan bahwa perjanjian tersebut akan diperpanjang selama empat bulan di bawah kondisi yang ada.

"#BlackSeaGrainInitiative akan diperpanjang selama 120 hari," kata Menteri Infrastruktur Ukraina Oleksandr Kubrakov di Twitter.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pun menyambut baik hal ini. Pasalnya pasokan pangan dari kedua negara itu sangat penting bagi kebutuhan beberapa negara dunia.

"Saya menyambut baik kesepakatan semua pihak untuk melanjutkan Inisiatif Butir Laut Hitam untuk memfasilitasi navigasi ekspor biji-bijian, bahan makanan, dan pupuk yang aman dari Ukraina," ujarnya dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Pusat Koordinasi Bersama (JCC) yang mengawasi perjanjian tersebut.

Senada, Presiden Turki Tayyip Erdogan pada hari Kamis berterima kasih kepada PBB, Moskow, dan Kyiv karena telah memperpanjang kesepakatan tersebut.

Menurutnya, ekspor lebih dari 11 juta ton biji-bijian dalam empat bulan terakhir telah menunjukkan pentingnya kesepakatan itu untuk ketahanan pangan global.

Adapun, kesepakatan ekspor biji-bijian, yang ditengahi oleh Turki dan PBB, akan berakhir pada 19 November.

Sebelumnya, perang Rusia-Ukraina yang berlangsung sejak Februari membuat harga pangan dunia mengalami lonjakan tinggi. Kedua negara dikenal menjadi pemain besar dalam pasokan gandum dan biji-bijian lainnya dalam pasar global, utamanya Timur Tengah dan Afrika.

Kesepakatan ekspor dari kedua negara via Laut Hitam pun akhirnya dibuka sejak Juli. Hal ini terjadi berkat negosiasi yang dimediasi Turki dan PBB.

Sementara itu, negara-negara yang tergabung dalam G20 sendiri juga sempat menyuarakan hal ini dalam KTT di Bali kemarin. Mereka meminta agar kesepakatan ini dilanjutkan untuk mengeliminasi masalah pangan global yang disebabkan perang kedua negara.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bikin Guncang Sedunia, Rusia-Ukraina Cs Pelit Ekspor Makanan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular