Sempat Marak, Tahun 2022 Nihil Relokasi Pabrik Baju & Sepatu

Jakarta, CNBC Indonesia - Gelombang pemindahan atau relokasi pabrik sempat terjadi di Indonesia. Upah buruh yang tinggi di lokasi pertama disebut-sebut jadi pemicu relokasi menuju ke daerah yang upahnya lebih murah.
Relokasi pun dituding jadi pemicu pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di industri padat karya dalam negeri.
Namun, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jabar Ning Wahyu Astutik membantah tudingan itu.
"Perusahaan yang basis awalnya di daerah dengan UMK (upah minimum kabupaten/ kota) tinggi, seperti Tangerang, Sukabumi lantas membuka lagi perusahaan baru di Salatiga, Boyolali, Jepara, atau Rembang. Pabrik lama tidak atau belum ditutup, tapi memang aktivitas perusahaan sudah berpindah ke pabrik baru," katanya dikutip Kamis (17/11/2022).
Upaya membuat pabrik di lokasi dengan UMK rendah demi terciptanya daya saing yang sepadan dengan negara lain.
"Ini terjadi secara general di bidang usaha utama padat karya, sepatu, dan garmen. Mereka sudah melakukan itu dan akan terus melakukan itu. Tujuannya mempertahankan level daya saing perusahaan dengan pertimbangan UMP atau UMK," kata Ning Wahyu.
Sementara itu, Wakil Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Anne Patricia Sutanto mengungkapkan, pabrikan tidak banyak melakukan relokasi saat ini. Karena permintaan yang menurun secara dalam. Apalagi merek global seperti Adidas-Nike sudah menyampaikan penurunan permintaan hingga 50%.
"Relokasi mungkin terjadi di sebelum pandemi, dan penambahan unit di 2020-2021. Tapi bisa dipastikan, sejak para global brand menyampaikan soal kondisi dunia dan market di semester-II tahun 2022 dan 2023, relokasi nggak ada," sebut Anne
"Yang ada di Jateng setahu saya terjadi pengurangan jam kerja, PKWT (perjanjian kerja waktu tertentu) nggak diteruskan. Jawa Barat dan Jawa Tengah. Dan memang kondisinya seperti itu," tambahnya.
Ketua Umum Aprisindo Eddy Widjanarko, relokasi bisa jadi dilakukan karena ekspansi usaha.
"Di Indonesia itu relokasi tidak mengartikan pabrik yang awal itu langsung ditutup dan terus dipindah, bukan begitu. Kebanyakan pabriknya ada tetap di Tangerang atau di mana, tapi mereka melakukan ekspansi ke Jawa Tengah," kata Eddy.
[Gambas:Video CNBC]
Upah Buruh Lebih Murah, Zulhas Ajak Pabrik Sepatu ke Lampung
(dce)