
Berakhir Hari Ini, KTT G20 Dibutuhkan untuk Selamatkan Dunia!

Badung, CNBC Indonesia - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 akan berakhir pada hari ini. Deklarasi dari seluruh kepala negara sangat ditunggu, sebab mampu menyelamatkan dunia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi), saat berpidato pada pertemuan Sesi I Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Selasa (15/11/2022) menyatakan bahwa kolaborasi negara-negara G20 sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan dunia yang saat ini sedang menghadapi tantangan krisis yang luar biasa.
Krisis tersebut berdampak besar terhadap ketahanan pangan, energi, dan keuangan dunia, terutama negara berkembang.
"Kita tidak punya pilihan lain. Paradigma kolaborasi sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan dunia. Kita semua memiliki tanggung jawab, tidak hanya untuk masyarakat kita, tetapi juga untuk semua orang di dunia," tegas Jokowi.
Kelompok G-20 sendiri terdiri dari 27 negara yang tergabung dalam Uni Eropa, Amerika Serikat (AS) dan China, Afrika Selatan, Argentina, Arab Saudi, Australia, India, Brasil, Inggris, Indonesia, Italia, Jepang, Jerman, Meksiko, Kanada, Republik Korea, Perancis, Rusia, Tiongkok, dan Turki.
Dari anggota G-20 saat ini, Rusia kini tengah menjadi "musuh bersama". Amerika Serikat, Jepang, dan Uni Eropa adalah negara yang dengan lantang menyuarakan protes invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Protes ini berujung pada sanksi ekonomi hingga larangan terbang. Salah satunya adalah keputusan Jepang dan Uni Eropa yang menghentikan impor batu bara dari Rusia pada Agustus lalu.
![]() Pembukaan Sesi 2 Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Dibuka oleh Presiden Joko Widodo. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden) |
Jokowi mengungkapkan bahwa tantangan dunia yang muncul saat ini adalah akibat dari berbagai krisis yang terjadi, seperti pandemi Covid-19, rivalitas antarnegara yang menajam, hingga perang.
Presiden Jokowi menegaskan, negara yang bertanggung jawab adalah negara menghormati hukum internasional dan prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara konsisten dan bertanggung jawab untuk menciptakan situasi yang menguntungkan kedua belah pihak.
"Bertanggung jawab di sini juga berarti kita harus mengakhiri perang. Jika perang tidak berakhir, akan sulit bagi dunia untuk bergerak maju. Jika perang tidak berakhir, akan sulit bagi kita untuk bertanggung jawab atas masa depan generasi sekarang dan mendatang," tegas Presiden.
Guna mewujudkan peran G20 untuk menyelamatkan dunia, Jokowi mendorong agar G20 memiliki semangat dialog yang dimiliki Indonesia untuk menghargai dan menjembatani perbedaan yang ada. Ia membawa demokrasi di Indonesia sebagai contoh yang dapat digunakan.
"Sebagai negara demokrasi, Indonesia sangat menyadari pentingnya dialog untuk mempertemukan perbedaan, dan semangat yang sama harus ditunjukkan dari pertemuan G20," tandasnya.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Dia Filosofi Lokasi Makan Siang Jokowi & Pimpinan G20