Target Sering Meleset, RI Kena 'Kutukan' Abadi Impor Kedelai
Jakarta, CNBC Indonesia - Produksi komoditas kedelai lokasi hanya mencapai 42% atau 300 ribu ton dari total target 710 ribu ton di 2022. Nantinya pada 2023 pemerintah juga hanya menargetkan produksi kedelai 590 ribu ton.
Sementara total kebutuhan tahunan kedelai mencapai 2,9 juta ton (tahun 2022), yang mayoritas dipenuhi dari impor sebanyak 2,5 juta ton.
Untuk itu pemerintah akan menambah lahan penanaman kedelai mencapai 368 ribu hektar di 2023, supaya ada tambahan kenaikan produksi sekitar 213 ribu ton.
"Pengembangan kedelai 368,8 ribu hektare," ucap Direktur Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi saat menyebutkan kegiatan di 2023, di RDP Komisi IV DPR RI, Selasa (15/11/2022).
Suwandi menjelaskan realisasi kegiatan penanaman kegiatan penanaman kedelai di 2022 baru mencapai 101 ribu hektare atau 28% dari target 352 ribu hektare.
Sedangkan untuk tanaman padi sudah mencapai 80,55% atau sekitar 762 ribu hektare dari target 936 ribu hektare. Jagung juga sudah mencapai 73% atau sekitar 297 ribu hektare dari target 405 ribu hektare.
Adapun realisasi produksi produksi padi dan jagung sudah melebihi target. Dimana padi atau hasil gabah kering sampai Desember diperkirakan mencapai 55,6 juta ton atau mencapai 101% dari target 54,8 juta ton, dan Jagung mencapai 24,3 juta ton atau 105% dari target 21,10 juta ton.
Tanggapan dari anggota DPR mengenai ragukan realisasi penanaman kedelai pada 2023, melihat rendahnya realisasi produksi kedelai pada 2022.
"2023 meningkatkan luasan 368 ribu hektar itu parameter apa sehingga bisa mencapai target. langkah Kementan 2023 supaya yakin akan mencapai target kedelai," kata Anggota Komisi IV Darori Wonodipuro.
Anggota Komisi IV Sulaeman L Hamzah meminta penjelasan detail kendala yang dihadapi mengapa tanaman kedelai tidak mencapai target. Menjawab Hal ini, Dirjen Tanaman Pangan Kementan Suwandi, menjelaskan musim tanam kedelai itu terjadi pada musim kering yakni bulan 5 - 9 tiap tahun.
Dia juga menjelaskan benih yang tersedia juga diperkirakan masih cukup untuk melakukan penanaman.
"Cukup tersedia dari standing crop tanaman yang ada. misalnya pertanaman Juli itu 22 ribu ha dengan target produksi total 1,5 ton dijadikan benih. dijadikan benih 1 ton itu cukup untuk 10 - 15 ribu hektare," kata Suwandi.
(hoi/hoi)