FOTO

Pamor Pasar Legendaris DKI Jakarta Meredup, Pedagang Menjerit

CNBC Indonesia/Andrean Kristianto, CNBC Indonesia
Selasa, 15/11/2022 19:35 WIB

Pasar Taman Puring yang sebagian besarnya menjual sepatu kini pamornya mulai redup karena sepinya pembeli karena lebih memilih penjualan daring.

1/5 Pasar Taman Puring yang sebagian besarnya menjual sepatu kini pamornya mulai redup karena sepinya pembeli. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Pengunjung memlilih sepatu di Pasar Taman Puring, Selasa (14/11/2022). Pasar Taman Puring yang sebagian besarnya menjual sepatu kini pamornya mulai redup karena sepinya pembeli. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

2/5 Pasar Taman Puring yang sebagian besarnya menjual sepatu kini pamornya mulai redup karena sepinya pembeli. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Sepinya penbeli dibenarkan oleh salah satu pedagang yakni Sani. "Sekarang sepi semenjak Corona," katanya. Ia mengaku ada penurun hingga 70% penjualan semenjak pandemi melanda. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

3/5 Pasar Taman Puring yang sebagian besarnya menjual sepatu kini pamornya mulai redup karena sepinya pembeli. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

"Sampe 70% sebelum Corona bisa sehari 20-an sepatu kalau sekarang dua aja bersyukur," ungkap Sani. Sani mengunkapkan penjualan sepatunya dibantu oleh penjualan online "Ngandelin online sekarang," terangnya. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

4/5 Pasar Taman Puring yang sebagian besarnya menjual sepatu kini pamornya mulai redup karena sepinya pembeli. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Penjualan online sepatunya tidak dilakukan sendiri, namun ada pedagang yang mengambil sepatunya lalu dijualnya online melakui marketplace maupun social media. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

5/5 Pasar Taman Puring yang sebagian besarnya menjual sepatu kini pamornya mulai redup karena sepinya pembeli. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Penjualan online memang menbantu para pedagang sepatu di pasar ini, sama halnya Sani, Viki salah seorang penjual sepatu juga mengungkapkan tokonya mengandalkan penjualan online. "Ada orang beli setiap di setiap toko lalu jual lagi di online," kata Viki.  (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)