Bye Batu Bara! Ini 3 PLTU RI yang "Disuntik Mati" Duluan

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
Selasa, 15/11/2022 12:40 WIB
Foto: Infografis/ Perjalanan PLN Pensiunkan PLTU Batu Bara/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia telah meluncurkan Energy Transition Mechanism (ETM) sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transisi dari energi fosil ke energi bersih.

Skema ETM ini telah resmi diluncurkan kemarin, Senin (14/11/2022) di Bali oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Sri Mulyani mengatakan, ETM ini ditujukan untuk memobilisasi dana dalam rangka percepat transisi energi, salah satunya yaitu mempercepat pengakhiran masa operasional atau pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batu bara.


Melalui ETM ini, Pemerintah Indonesia telah mengalokasikan US$ 500 juta yang akan mendukung lebih dari US$ 4 miliar pembiayaan yang akan mengakselerasi pensiunnya pembangkit listrik tenaga batu bara sebesar 2 Giga Watt (GW).

"Dengan pensiunnya PLTU Batu Bara, Hasilnya? emisi CO2 akan berkurang sekitar 50 juta ton pada 2030 dan 160 juta ton pada 2040," terang Sri Mulyani.

Untuk menahkodai pensiunnnya PLTU batu itu, pemerintah menunjuk PT SMI sebagai ETM Country Platform Manager dan berkolaborasi dengan PT PLN (Persero) dan juga Indonesia Investment Authority (INA), serta beragam partner domestik dan internasional lainnya seperti ADB dan ISDB hingga Japan Bank for International Cooperation.

"Ini untuk memobilisasi modal finansial yang masif dalam mengakselerasi transisi energi dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan. Ini adalah manifestasi komitmen bangsa kita untuk mewujudkan transisi energi yang adil dan terjangkau," jelasnya.

Di kesempatan yang sama dia mengungkapkan bahwa pemerintah telah mengidentifikasi 15 GW PLTU bisa dipensiunkan lebih awal.

"Kita telah mengidentifikasi 15 Giga Watt PLTU untuk dipensiunkan lebih awal. Ini ukuran yang besar. Langkah pertama untuk menentukan aksi jangka pendek dan berarti untuk mempercepat transisi dari energi fosil ke energi bersih," tuturnya.

Bahkan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut angka yang lebih bombastis, yakni 33 unit PLTU batu bara dengan kapasitas hingga 16,8 GW diidentifikasi untuk bisa dipensiunkan lebih cepat.

Lantas, PLTU mana saja yang kemungkinan akan dipensiunkan lebih awal? Cek ke halaman berikutnya.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PLTU Bertambah, Energi Terbarukan Tetap Jadi Prioritas

Pages