Unilever Tegaskan Komitmen ED&I dalam B20 Indonesia Summit
Jakarta, CNBC Indonesia - Unilever Indonesia terus menegaskan komitmen menciptakan Equity, Diversity dan Inclusion (ED&I). Salah satu bentuk dukungannya direalisasikan melalui keterlibatan Ira Noviarti, Presiden Direktur Unilever yang didaulat menjadi Chair B20 WiBAC, salah satu gugus tugas Presidensi B20.
Ira mengatakan bahwa Unilever Indonesia telah menaruh perhatian pada isu ED&I dan kesetaraan gender di Indonesia sejak puluhan tahun lamanya, termasuk mendorong pemberdayaan perempuan di Indonesia.
Bagi Unilever Indonesia, perempuan merupakan bagian penting yang tidak terpisahkan dalam bisnis Unilever Indonesia karena sebagian besar konsumen, pemasok, mitra, dan karyawan Unilever adalah perempuan.
"Untuk itu, berbagai program pemberdayaan perempuan kami lakukan baik secara internal maupun eksternal, tidak hanya di level korporasi tetapi juga melalui brand-brand kami," ujar Ira dalam keterangan tertulis, Senin (14/11/2022).
Komitmen dalam memberdayakan perempuan semakin diperkuat sejalan dengan strategi global The Unilever Compass untuk membangun bisnis yang berkelanjutan, di mana salah satu fokusnya adalah komitmen untuk menciptakan masyarakat yang adil dan inklusif di tempat Unilever beroperasi.
"Sungguh membanggakan bahwa tema dan program legacy B20 WiBAC ini nyatanya sangat sejalan dengan apa yang Unilever Indonesia perjuangkan sebagai organisasi yang terus mengedepankan kesetaraan, keberagaman dan inklusivitas," tegas Ira.
"Komitmen ini adalah bagian dari strategi 'The Unilever Compass', di mana kami tidak hanya fokus menumbuhkan bisnis, namun juga secara berkelanjutan membawa dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan," tambahnya.
Dalam hal pemberdayaan pengusaha perempuan, salah satu yang Unilever Indonesia lakukan adalah dengan mendorong kontribusi usaha milik perempuan di rantai pasokan bisnisnya. Perusahaan telah mengeluarkan €127 Juta (YTD 21) untuk supplier yang mewakilkan keberagaman, termasuk usaha yang dipimpin atau dimiliki perempuan.
Dari sisi mendorong kemampuan digital, salah satu kolaborasi terbaru yang Unilever Indonesia jalankan adalah dengan Tokopedia dalam bentuk program pemberdayaan UMKM perempuan yang fokus pada adopsi digital dan pengembangan UMKM.
Melalui kerja sama ini, kedua belah pihak berkomitmen melakukan perluasan akses informasi, pendampingan bisnis di era digital dan pelatihan teknis kewirausahaan.
Sementara dalam mendorong kepemimpinan perempuan, saat ini, 6 dari 11 jajaran Direksi Unilever Indonesia, termasuk posisi Presiden Direktur dijabat oleh perempuan, dan 50% dari manajemen senior juga ditempati oleh karyawan perempuan.
Dalam hal mendorong pemberdayaan perempuan di internal perusahaan, Unilever Indonesia juga terus berupaya menciptakan lingkungan kerja yang adil dan aman bagi semua. Berpegang pada kode etik bernama Respect, Dignity & Fair Treatment (RDFT).
Sebagai langkah konkret, B20 WiBAC meluncurkan platform One Global Women Empowerment (OGWE) yang dirancang untuk menyatukan pihak-pihak yang membutuhkan dan dapat membantu dalam memberdayakan pekerja dan pengusaha perempuan di mana saja.
"Saya percaya Unilever Indonesia sudah berada di jalur yang tepat untuk turut berkontribusi mewujudkan aspirasi dari B20 WiBAC, yaitu masa depan dimana akan lebih banyak perempuan yang memimpin, berpartisipasi, dan memiliki akses ke peluang bisnis dan ekonomi yang lebih baik. Bersama kita sambut generasi perempuan yang skillful, resilient dan berdaya dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional maupun global," tutup Ira.
(bul/bul)