Presiden Korsel Bicara Soal Seramnya Krisis Global Saat Ini

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
14 November 2022 19:42
South Korean President Yoon Suk Yeol speaks during an inaugural dinner at a hotel in Seoul, South Korea, Tuesday, May 10, 2022. (Jeon Heon-Kyun/Pool Photo via AP)
Foto: Presiden Korea Selatan Yoon Suk-Yeol (AP/Jeon Heon-Kyun)

Badung, CNBC Indonesia - Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol menceritakan kengerian krisis global. Yoon menjelaskan krisis yang dihadapi saat ini lebih rumit karena serangkaian konflik geopolitik, gangguan rantai pasok dan lonjakan biaya produksi.

Dalam sambutannya pada acara B20 Summit Indonesia hari ke 2, Presiden Korea Yoon Suk Yeol menjelaskan krisis yang tengah dihadapi saat ini dapat terurai dengan peran pemerintah. Selain itu, sektor swasta dan pasar juga berperan penting dalam memperkuat fundamental ekonomi.

"Saya selalu menekankan hal ini, ini adalah konteks upaya cara untuk secara drastis menegakkan peraturan dan kerja sama investasi. Serta mendorong dan mendukung lingkungan saat ini," ujarnya dalam acara B20 Summit Indonesia Day 2, Bali, Senin (14/11/2022).

Selain itu, Yoon menambahkan, investasi perlu dilakukan pada sektor teknologi dan ilmu pengetahuan agar bisa mengatasi krisis yang dihadapi saat ini. Menurutnya, kunci dari sektor swasta adalah transformasi teknologi di bidang industri dan data.

"Pertumbuhan teknologi ini diterapkan pada industri dan data yang mendesak untuk mengurangi biaya dan menghasilkan nilai edit baru. Sebuah proses yang terus-menerus mengarah pada penciptaan bisnis baru. Sektor swasta yang memimpin membuktikan bahwa pemerintah Korea juga menginginkan lebih kuat pada transformasi," pungkasnya.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol (tengah) tiba di bandara Internasional Ngurah Rai di Tuban, Kabupaten Badung di pulau resor Indonesia Bali, pada 13 November 2022. (SONNY TUMBELAKA/POOL/AFP via Getty Images)Foto: Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol (tengah) tiba di bandara Internasional Ngurah Rai di Tuban, Kabupaten Badung di pulau resor Indonesia Bali, pada 13 November 2022. (Getty Images/SONNY TUMBELAKA)

Inovasi yang telah dilakukan oleh pemerintahan Korea Selatan adalah memperbarui peraturan yang sudah ketinggalan zaman dan membuat lingkungan bisnis yang ramah. Yoon menyebutkan Korea Selatan membuat reformasi rantai pendidikan dan vokasional, berinovasi dalam kecerdasan buatan, keamanan siber, dan meningkatkan kualitas layanan publik.

"Untuk kecerdasan buatan, keamanan siber komunikasi generasi berikutnya dan dukungan teknologi inti lainnya disediakan untuk pengembangannya. Pemerintah Korea saat ini mengejar pemerintah platform sebagai tugas prioritas di mana sektor swasta memimpin dalam meningkatkan kualitas layanan publik secara dramatis," tuturnya.

Oleh karena itu, Yoon dan negaranya mendukung penuh presidensi G20 Indonesia dan B20 Summit 2022 yang mempertemukan pebisnis dunia, tokoh global dan negara anggota G20. Menurutnya, diperlukan kerja sama berbagai negara juga dalam dunia bisnis untuk mencapai tujuan dan visi bersama.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Diam-diam Jokowi Bertemu CEO Kakap Korea di Bali

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular