Tangkal Krisis, Cadangan Energi RI Bakal Dibikin 30 Hari

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Senin, 14/11/2022 12:25 WIB
Foto: Infografis/RI Habiskan Ratusan Triliun Demi Subsidi Energi Setiap Tahun/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden RI Joko Widodo dikabarkan akan menerbitkan aturan baru berupa Peraturan Presiden (Perpres) terkait dengan cadangan energi nasional selama 30 hari. Terutama untuk komoditas Bahan Bakar Minyak (BBM), Liquefied Petroleum Gas (LPG) dan minyak mentah.

Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengatakan pemerintah bakal menerbitkan aturan berupa Peraturan Presiden (Perpres) yang mengatur mengenai cadangan penyangga energi. Ini dilakukan guna mengantisipasi adanya ancaman krisis energi di masa mendatang.

"Di draft nya itu kita tulis 30 hari. Karena semakin besar harinya dana yang dikeluarkan juga nanti cukup besar sekali sehingga di draft kita tetapkan 30 hari," ujar Djoko dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Senin (14/11/2022).


Menurut Djoko aturan tersebut saat ini sedang dalam pembahasan dengan lintas Kementerian. Proses pembahasannya sendiri dipimpin oleh Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) yang tengah berdiskusi dengan Kementerian Keuangan.

"Saat ini sedang dalam pembahasan one on one dengan Kemenkeu mudah-mudahan dalam waktu dekat atau tahun ini kita punya perpres mengenai cadangan penyangga energi," kata Djoko.

Sementara, Praktisi Migas Widhyawan Prawiraatmadja menilai seharusnya untuk mengisi cadangan energi, dilakukan ketika harga komoditas sedang murah bukan pada saat krisis. Ia pun menyayangkan ketika harga minyak sempat di sekitar US$ 20-30 per barel, Indonesia tidak langsung memborong komoditas tersebut.

Padahal hal itu merupakan momen yang cukup tepat. Meski demikian, Widhyawan menyadari bahwa ketersediaan dana negara pada saat itu cukup terbatas di tengah upaya pemulihan ekonomi akibat pandemi covid-19.

"Sehingga untuk cadangan penyangga energi belum dijalankan walaupun UU ini sudah lama dan beberapa belas tahun tapi sampai sekarang belum ada mungkin lebih baik dijalankan daripada tidak sama sekali. Tapi saat ini untuk beli mahal sekali jadi mungkin di tunggu dulu harga murah," kata dia.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Beijing Ngamuk, Warga China Direkrut CIA