
Belah Tepi Lautan, Penampakan 'Tol Atlantis' yang Sudah Jadi
Proyek tol Semarang-Demak 27 km untuk Seksi 2 (Sayung-Demak) sepanjang 16,31 Km akan dioperasikan akhir 2022.

Proyek tol Semarang-Demak 27 km untuk Seksi 2 (Sayung-Demak) sepanjang 16,31 Km akan dioperasikan akhir 2022. Sedangkan seksi 1 masih terkendala fenomena tanah musnah tanah 'atlantis'. (Dok. Kementerian PUPR)

Jalan Tol dengan panjang 27 Km ini memiliki dua seksi, yakni Seksi 1 (Semarang/Kaligawe-Sayung) sepanjang 10,69 km porsi pemerintah yang ditargetkan selesai konstruksinya pada tahun 2024 mendatang. Sementara untuk Seksi 2 (Sayung-Demak) sepanjang 16,31 Km yang merupakan porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak. (Dok. Kementerian PUPR)

Selain itu, Jalan Tol Semarang - Demak akan memiliki 2 buah simpang susun (SS), yakni SS Sayung, dan SS Demak. Konstruksi Jalan Tol Semarang - Demak juga menggunakan produk dalam negeri berupa beton precast yang diproduksi oleh PT WIKA Beton. (Dok. Kementerian PUPR)

Kementerian PUPR juga bekerja sama dengan Pemerintah Daerah menyiapkan program relokasi lahan mangrove yang berada di sekitar pembangunan Seksi 1 Tol Semarang - Demak ruas Semarang - Sayung. Terdapat 3 lokasi kawasan mangrove yang akan direlokasi dengan total luas kurang lebih 46 hektar. (Dok. Kementerian PUPR)

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian menjelaskan, saat ini progres untuk tol Semarang-Demak masih menunggu payung hukum untuk pembebasan tanah dengan kondisi tanah musnah yang terjadi pada pembangunan seksi 1. (Dok. Kementerian PUPR)