Menteri Jokowi Tantang Negara Maju: Jangan Dikte Indonesia!

News - Thea Arbar, CNBC Indonesia
11 November 2022 15:20
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahaladia dalam acara Indonesia Net Zero Summit 2022 : Decarbonization at All Cost. (Tangkapan Layar via Youtube Kadin Indonesia) Foto: Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahaladia dalam acara Indonesia Net Zero Summit 2022 : Decarbonization at All Cost. (Tangkapan Layar via Youtube Kadin Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan keseriusan pemerintah Indonesia untuk menuju net zero emission atau target netral karbon pada 2060. Semua pihak, terutama negara maju tidak perlu mendikte Indonesia.

Hal ini disampaikan Bahlil usai acara "Indonesia Net Zero Summit 2022 : Decarbonization at All Cost", salah satu side event B20, di Bali Nusa Dua Convention Center, Jumat (11/11/2022).

"Jadi, kita boleh bermain di 'gendang' yang mereka buat, tetapi mereka jangan mendikte kita untuk mengatur negara kita. Yang tahu tujuan negara ini kemana, itu kita bukan yang lain," ungkapnya.

Bahlil memaparkan, target tersebut diupayakan melalui beberapa tahapan. Antara lain pada 2025 mendatang, sebanyak 25% pemakaian listrik harus bersumber dari energi terbarukan.

"Kemudian strateginya adalah kita sementara melarang ekspor energi terbarukan ke negara manapun. Kurang serius apa lagi pemerintah," kata Bahlil.

Investasi diarahkan kepada hilirisasi. Investasi yang digunakan, kata Bahlil harus yang terbaru dan ramah lingkungan. "Jangan teknologi tahun 70-an dibongkar terus ditaruh di Indonesia dan menghasilkan emisi yang paling banyak," imbuhnya.

Dalam situasi sekarang Bahlil tidak memungkiri masih ada industri menggunakan batu bara. Peralihan sumber energi akan dilakukan secara perlahan.

"Jadi percayalah bahwa pemerintah melakukan secara bersungguh-sungguh dan berkolaborasi dengan dunia usaha. Karena sehebat apapun regulasi yang kita buat, kalau tidak bisa dieksekusi oleh dunia usaha, itu akan terjadi kontraproduktif," pungkasnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Bahlil Pede Bisa Raup Investasi Rp1.400 Triliun, Ini Sebabnya


(mij/mij)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading