
Jual Beli Besi Bekas Disorot DPR, Ini Respon Amman Mineral

Jakarta, CNBC Indonesia - Keputusan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) yang telah melakukan penjualan material sisa atau serpihan besi tua (scrap) pada periode 2021-2022 mendapat sorotan Anggota Komisi VII DPR Fraksi PDI Perjuangan Adian Napitupulu.
Menurut Adian penjualan besi bekas oleh Amman Mineral telah menyalahi aturan. Pasalnya, untuk menjual besi bekas tersebut seharusnya perusahaan memiliki izin khusus.
Sementara Amman selama ini hanya memiliki Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) Operasi Produksi (OP). Dengan demikian, tindakan perusahaan dinilai telah merugikan negara dan rakyat. Mengingat besi bekas merupakan barang bebas pajak.
"Menurut ku tidak boleh, dia harus punya izin khusus. Izin berbeda lagi. Harus ke KLHK harus diperiksa lagi. Ini baru izin IUPK. Penjualan scrapnya itu belum ada. Ini nilainya Rp 150 -160 miliar per tahun ini scrap itu per tahun rata-rata gede," kata Adian ditemui usai Rapat Dengar Pendapat Komisi VII bersama PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), Kamis (10/11/2022).
Di tempat terpisah, Head of Corporate Communications dari PT AMMAN, Kartika Octaviana mengatakan segala sesuatu yang dilakukan perusahaan selalu berdasarkan pada peraturan yang ada. Bahkan mengenai penjualan besi bekas tersebut, perusahaan selalu melaporkannya kepada Kementerian Keuangan.
Terlebih jual beli scrap sebetulnya sudah dilakukan sejak masih dalam bentuk Kontrak Karya (KK) dengan nama PT Newmont Nusa Tenggara. Namun bedanya, saat Newmont uang penjualan scrap masuk dalam kantong Pemda.
"Tidak ada regulasi khusus dan tidak ada larangan. Jadi intinya adalah yang dipermasalahkan adalah bukan izinnya tapi kemudian uangnya dialokasikan untuk mana. Jadi sebenarnya jual-beli ini dan hasilnya ditujukan kemana ini sebenarnya kewenangan perusahaan," kata dia.
Apalagi, perusahaan juga selalu melaporkan kepada Kementerian ESDM mengenai penjualan scrap tersebut dan telah masuk dalam Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB). Sehingga tidak begitu saja menabrak aturan yang ada.
Sebelumnya AMNT mengakui bahwa perusahaan telah melakukan penjualan material sisa besi atau scrap pada periode 2021-2022. Bahkan penjualan scrap perusahaan dapat tembus ribuan ton.
Direktur Utama Amman Mineral Nusa Tenggara, Rahmat Makkasau merinci penjualan scrap pada 2021 realisasinya mencapai 12.845 ton. Adapun scrap tersebut diserap oleh PT Growth Asia sebanyak 2.845 ton dan PT Andalan Mitra Cakrawala 10.000 ton.
Sementara realisasi penjualan pada tahun ini sebanyak 17.220 ton. Adapun penyerap scrap pada periode 2022 yakni dilakukan oleh PT Sinar Tubalong.
"Ini sedikit informasi mengenai scrap memang bahwa benar kita melakukan penjualan scrap itu terjadi di tahun 2021 dan di 2022, realisasi atau yang terjual di 2021 sebanyak 12.845 ton. Pada tahun ini ada 17.220 ton," kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII, Kamis (10/11/2022).
Lebih lanjut, Rahmat menyatakan perusahaan telah mengajukan proses izin penjualan kepada Kementerian ESDM untuk melakukan pemindahtanganan barang. Adapun setelah mendapat persetujuan, perusahaan melakukan seleksi melalui proses tender.
"Setiap tahun kami mengajukan permohonan kepada ESDM untuk melakukan pemindahan tanganan barang kalau bisa disebut begitu dalam prosesnya itu di RKAB kita dapat persetujuan dari ESDM dan melakukan proses tender," katanya.
Menurut Rahmat dalam proses tender ini, Amman banyak sekali menerima proposal dari berbagai perusahaan yang berminat. Oleh sebab itu, proses tender ini dilakukan dengan hati-hati karena sudah menjadi perhatian daerah.
Adapun, pada saat Newmont beroperasi scrap ini sebetulnya tidak masuk dalam penerimaan perusahaan. Pasalnya, pada periode tersebut perusahaan mendapat fasilitas master list.
"Jadi bebas bea masuk barang-barang yang masuk bebas bea masuk pada saat proses keluarnya itu ada kesulitan harus memenuhi proses perpajakan dan lain lain salah satu fasilitas yang didapat boleh melakukan penjualan semua dibereskan tetapi harus di donasikan di tempat lain sehingga zaman sebelumnya semua penjualan scrap di donasikan kepada pemda," katanya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Kebanjiran Tembaga, Industri Turunannya Mana Pak Jokowi?
