Mohon Maaf! Negara Lain Tak Seberuntung Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi Indonesia cukup cerah saat banyak negara di dunia terpuruk dalam kegelapan. Hal tersebut benar adanya, sebab negara lain kini tak seberuntung Indonesia.
Demikianlah diungkapkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam acara "Indonesia Net Zero Summit 2022 : Decarbonization at All Cost", salah satu side event B20, di Bali Nusa Dua Convention Center, Jumat (11/11/2022).
"Kami yakinkan sekalipun kondisi global seperti ini Indonesia ke depan punya secercah harapan yang baik tidak seperti negara lain yang tidak beruntung seperti yang didapatkan Indonesia hari ini," ujarnya.
Lihat saja laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang baru saja diumumkan, Senin (7/11/2022). Selama kuartal III-2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia menembus 5,72% (year on year/yoy). "Ini sesuatu yang menurut kami luar biasa," jelasnya.
Dalam catatan CNBC Indonesia, Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,72% (yoy) adalah yang tertinggi sejak kuartal II-2021 (7,07%) atau dalam lima kuartal terakhir. Namun, tingginya pertumbuhan kuartal II-2021 merupakan anomali karena lebih dipengaruhi oleh rendahnya basis perhitungan pada kuartal II-2020 (-5,32%).
Jika menghilangkan periode anomali pada kuartal II-2021, pertumbuhan ekonomi kuartal III-2022 adalah yang tertinggi sejak kuartal IV-2012 atau dalam 10 tahun terakhir di mana ekonomi Indonesia tumbuh 5,87%.
Dibandingkan kuartal sebelumnya (quartal to quartal/qtq), ekonomi Indonesia pada periode Juli-September 2022 mencapai 1,81%.
Sektor industri yang menjadi tulang punggung pergerakan ekonomi tumbuh 4,83% (yoy) sementara sektor pertanian yang paling menyumbang tenaga kerja terbanyak tumbuh 1,65% (yoy). Keberuntungan itu muncul dari kenaikan harga komoditas.
Ke depan, kata Bahlil situasi akan semakin berat. Seiring dengan pandemi covid-19 yang belum sepenuhnya selesai dan perang Rusia dan Ukraina yang tidak tahu kapan berakhir. "Ini tantangan bagi kita semua yang hadapi dinamika yang ada," imbuhnya.
[Gambas:Video CNBC]
Sri Mulyani Buka Suara Soal Kemungkinan RI Terjerat Resesi
(mij/mij)