Beda dari 2021, Sri Mulyani Tak Keluar Dana Besar untuk Covid

Hadijah Alaydrus, CNBC Indonesia
Jumat, 11/11/2022 09:50 WIB
Foto: (DOK. Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Badung, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan kontraksi belanja pemerintah pada kuartal III-2022 dipicu oleh melandainya pengeluaran terkait dengan Covid-19.

"Belanja pemerintah tahun lalu tinggi sekali akibat Covid, ada jaring pengaman sosial dan anggaran terkait Covid," papar Sri Mulyani dalam Bloomberg CEO Forum, Jumat (11/11/2022).


Kendati demikian, Sri Mulyani yakin kementerian dapat mengejar belanjanya dalam satu kuartal terakhir ini.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, belanja pemerintah pada periode Juli 2022 hingga September 2022 terkontraksi 2,88% yoy. Dengan capaian ini, konsumsi pemerintah memberi andil pada pertumbuhan ekonomi sebesar 26,23%.

Foto: Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono Saat Mengumumkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan III-2022 dan Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2022. (Tangkapan Layar via Youtube BPS)

Di sisi lain, Sri Mulyani menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menunda normalisasi defisit fiskal ke level 3% tahun depan.

"Ini sudah disepakati dengan DPR," ujarnya. Namun, Sri Mulyani tidak menampik kondisi global yang dinamis. Oleh karena itu, dia menegaskan pemerintah akan selalu waspada.


(haa/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: APBN Mei 2025 Defisit Rp 21T, Menkeu Klaim Masih Kecil