Jokowi ke Pengusaha ASEAN: Dunia Dilanda Gelombang Krisis!

Anisa Sopiah, CNBC Indonesia
11 November 2022 09:35
Pertemuan pemimpin ASEAN dengan ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) di hotel Sokha, Phnom Penh, Kamboja, Kamis (10/11/2022). (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Pertemuan pemimpin ASEAN dengan ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) di hotel Sokha, Phnom Penh, Kamboja, Kamis (10/11/2022). (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan dunia kini tengah menghadapi gelombang krisis. Beruntung, kawasan Asia Tenggara (ASEAN) masih mampu tumbuh positif bahkan menjadi mesin penggerak ekonomi dunia.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam pertemuan dengan dunia usaha ASEAN yang digelar dalam sela-sela rangkaian KTT ASEAN ke-40 dan ke-41 di Phnom Penh, Kamboja pada Kamis (10/11/2022). Jokowi didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

"Dunia saat ini tengah dilanda gelombang krisis, namun potret ekonomi di kawasan masih tetap positif dan menjadikan ASEAN sebagai ekonomi terbesar ke-5 di dunia," ungkap Jokowi.

Ada dua strategi, kata Jokowi yang bisa dijalankan pemerintah bersama dunia usaha dalam pemulihan ekonomi. Pertama, memastikan resiliensi ekonomi ASEAN untuk jangka pendek. "Kecepatan dan ketepatan beradaptasi menjadi kunci resiliensi ekonomi ASEAN," jelasnya.

Beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain kebijakan makroprudensial, stabilisasi sektor keuangan, dan stimulasi pergerakan ekonomi serta sektor swasta yang harus forward-looking.

Kedua, tingkatkan daya saing ASEAN untuk jangka panjang. "Inovasi yang kompetitif, ekonomi digital, dan ekonomi hijau adalah masa depan ASEAN," ujarnya.

Ekonomi digital akan mampu meningkatkan produktivitas dan memperluas akses pasar, sementara ekonomi hijau akan memastikan ASEAN terus tumbuh dan berkelanjutan. "Peluang kedua sektor ini harus segera kita tangkap bersama," terangnya.

Jokowi juga menegaskan perlunya memperhatikan sektor UMKM dan sinergi tersebut menjadi sangat krusial. "Kemajuan UMKM sangat berdampak pada ekonomi ASEAN. Lebih dari 90 persen dunia usaha di kawasan adalah UMKM, termasuk Indonesia sendiri yaitu sejumlah 65 juta UMKM," pungkasnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Info Baru Jokowi: Awas Potensi Krisis dan Resesi Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular