Bos Amman Mineral Pede Pabrik Tembaga Tuntas Akhir 2024

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
10 November 2022 17:50
Tambang Batu Hijau, Sumbawa/Dok Amman Mineral, Detik
Foto: Tambang Batu Hijau, Sumbawa/Dok Amman Mineral, Detik

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) terus berupaya untuk merampungkan pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga di Benete, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Bahkan perusahaan optimistis pembangunan smelter dapat rampung pada akhir 2024 mendatang.

Direktur Utama Amman Mineral Nusa Tenggara, Rahmat Makkasau mengatakan sebelum berubah menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) Operasi Produksi (OP) yakni masih dalam bentuk Kontrak Karya (KK) dengan nama PT Newmont Nusa Tenggara, perusahaan tidak berniat untuk membangun smelter.

Adapun rencana pembangunan smelter baru terealisasi ketika Newmont diambil alih oleh PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dan berubah nama menjadi Amman Mineral Nusa Tenggara.

"Pada saat ini ekspor konsentrat tembaga itu lah salah satu alasan kenapa kita memutuskan untuk membangun smelter untuk support pemerintah memberi nilai tambah. Harapan di akhir 2024 nanti kita sudah operasikan smelter dan mulai produksi chopper cathode," kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII, Kamis (10/11/2022).

Selain itu, perusahaan juga membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 26 Mega Watt (MW) Adapun pembangkit tersebut merupakan PLTS pertama yang mendukung operasional industri tambang.

"Kami juga proses pengembangan untuk membangun sarana pembangkit listrik tenaga gas yang nantinya akan support area industri smelter dan penambangan," kata dia.

Sebelumnya, Direktur Utama MedcoEnergi Hilmi Panigoro mengatakan bahwa proses pembangunan smelter tembaga di NTB hingga kini masih terus berlangsung. Adapun smelter ini nantinya bakal memiliki kapasitas input sebesar 900.000 Tonnes Per Annum (TPA).

"Alhamdulillah sedang dibangun, tanah sudah beres, pelabuhan sudah ada, EPC sudah, nilai US$ 1,5 miliar. InsyaAllah akhir 2024 awal 2025 kita sudah punya smelter," kata dia dalam acara Talk To Titans CNBC Indonesia, Selasa (7/6/2022).

Namun demikian, dia mengimbau kepada pemerintah agar hilirisasi tambang di Indonesia tidak hanya berhenti di situ saja. "Kalau kita sudah produksi 900 ribu ton copper murni kemudian harus dibawa lagi ke Taiwan, Korea datang ke sini berupa (barang jadi), harusnya dibangun copper based industrial estate di Sumbawa," kata dia.

Untuk diketahui, Amman menggandeng perusahaan China untuk membangun smelter tembaga di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.

Hal ini ditandai dengan diterbitkannya Letter of Intent (LoI) untuk Konsorsium NFC (China Non-ferrous Metal Industry's Foreign Engineering and Construction Co., Ltd) sebagai kontraktor Engineering, Procurement dan Construction (EPC), dan NERIN (China Nerin Engineering Co., Ltd.) sebagai penyedia layanan teknis, untuk pembangunan proyek smelter Amman berdasarkan Lump Sum Turn Key (LSTK).

Acara penandatanganan LoI dilakukan secara virtual pada Kamis, 22 Juli 2021 dan turut disaksikan oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ridwan Djamaluddin.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap! Ini Cerita Tewasnya Pekerja AMNT di Tambang Emas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular