
Mendadak Bos Pengusaha Minta Keran Impor Ditutup, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bidang Perindustrian Bobby Gafur Umar meminta pemerintah bergerak cepat mengatasi efek domino perlambatan ekonomi global.
Pasalnya, kata dia, meski masih dalam level ekspansi, indeks manufaktur Indonesia di bulan Oktober 2022 terpantau turun dari September 2022.
Tren penurunan permintaan yang memicu efisiensi karyawan di sektor padat karya, yaitu industriĀ tekstil dan produk tekstil (TPT) hingga garmen haru jadi fokus pemerintah. Segera melakukan tindakan, diantaranya melindungi pasar domestik.
Apalagi, lanjut Bobby, ke depan ancaman reses global masih menguat dan menyebabkan pasar ekspor menciut.
"Tekstil mengalami penurunan ekspor, juga ekspor mebel turun sangat banyak. Alas kaki juga. Sektor padat karya. Pemerintah harus segera mengambil tindakan dengan menjaga pasar domestik," kata Bobby kepada CNBC Indonesia dikutip Kamis (10/11/2022).
"Kemarin kan ada belanja pemerintah Rp1.060 triliun. Kalau wajib TKDN 40%-nya saja ada Rp400-an triliun. Kalau ini benar-benar dipakai untuk membeli produk dalam negeri, perputaran ekonomi yang besar di pasar domestik," tambahnya.
Anggaran belanja pemerintah itu, ujarnya, harus dijaga jangan sampai diisi produk impor.
"Trump pernah melakukan America First. Kita bisa lakukan langkah yang sama. Utamakan produk Indonesia," katanya.
"Apalagi saat ini, pemain tekstil dunia akan masuk ke Indonesia. Bangladesh, China. Karena pasar di dunia mengecil. Ini yang mestinya dicegah," ujar Bobby.
Belum lagi, dia menambahkan, ketidakpastian ekonomi global masih menghadang tahun depan.
"Dan diperkirakan tahun 2023 diprediksi bakal semakin buruk," katanya.
Dengan begitu, dia berharap, gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal tidak semakin parah hingga memicu lingkaran setan. Yang semakin menggerus daya beli masyarakat, pada akhirnya menekan konsumsi di pasar domestik.
"Lingkaran setan ini bisa dicegah nggak terjadi. Yaitu, dengan policy yang tepat," kata Bobby.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mulai Ada Riak PHK Massal, Pekerja di RI Bisa Deg-Degan