FOTO

Ogah Di-PHK & Mau Naik Upah 13%, Buruh 'Tumpah' di Balai Kota

CNBC Indonesia/Muhammad Sabki, CNBC Indonesia
Kamis, 10/11/2022 15:45 WIB

Massa buruh dari Konfederasi Serika Pekerja Indonesia (KSPI) menggelar aksi di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (10/11/2022).

1/5 Massa buruh dari Konfederasi Serika Pekerja Indonesia (KSPI) menggelar aksi di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (10/11/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Massa buruh dari Konfederasi Serika Pekerja Indonesia (KSPI) menggelar aksi di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (10/11/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

2/5 Massa buruh dari Konfederasi Serika Pekerja Indonesia (KSPI) menggelar aksi di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (10/11/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Sejumlah buruh di bawah Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menggelar berdemonstrasi di Kantor Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, pada hari ini, Kamis, (10/11/2022). Buruh tersebut membawa lima tuntutan salah satunya kenaikan UMP 2023. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

3/5 Massa buruh dari Konfederasi Serika Pekerja Indonesia (KSPI) menggelar aksi di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (10/11/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Massa aksi datang pada pukul 10.20 WIB membawa sejumlah atribut, berupa bendera bertuliskan 'KSPI' dan bendera dari masing-masing perusahaan. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

4/5 Massa buruh dari Konfederasi Serika Pekerja Indonesia (KSPI) menggelar aksi di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (10/11/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Selain tuntutan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2023 sebesar 13 persen dan penolakan pemutusan hubungan kerja atau PHK dengan ancaman resesi global. Menaker Ida Fauziyah mengungkapkan kenaikan UMP 2023 dipastikan lebih tinggi dari 2022 yang hanya rata-rata 1,09% (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

5/5 Massa buruh dari Konfederasi Serika Pekerja Indonesia (KSPI) menggelar aksi di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (10/11/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Mereka berkumpul tepat di depan Balai Kota. Namun, pergerakan mereka terbatas karena ada pelebaran trotoar. Mereka pun tidak bisa mendekat ke pagar Balai Kota dengan leluasa seperti yang biasa dilakukan saat demo. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)