Gini Strategi Kang Emil Jaga Ketahanan Ekonomi Daerah

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
09 November 2022 18:48
CNBC Indonesia TV
Foto: CNBC Indonesia TV

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) menyiapkan berstrategi untuk memperkuat ketahanan ekonomi daerah. Hal ini dilakukan untuk mengatasi dampak ketidakpastian perekonomian global. Gubernur Jabar, Ridwan kamil menyebutkan dampak kepastian global sudah terasa di beberapa negara termasuk Inggris.

Menurutnya, Jabar harus berstrategi, salah satunya yakni berdagang sendiri dan membeli apapun dari Jabar agar mengurangi masalah dalam hal transportasi.

"Kalau Jabar bisa produksi telur, maka beli yang itu, baju juga yang produksi Jabar, elektronik dari Karawang," jelas Emil dalamRoad to CNBC Indonesia Awards 2022, Rabu (9/11/2022).

Selain itu, strategi yang disiapkan Emil untuk Jabar adalah dengan mendatangkan tamu dengan berinvestasi. Menurut Emil, investasi bisa menjadi kombinasi selain memperkuat perdangan sendiri.

"Kami berharap tamu ini bisa menjadi payung untuk masalah yang diprediksi pada tahun depan," tegas Emil.

Emil yakin hal ini penting, pasalnya jika tidak mengundang untuk investasi, perdagangan lebih senang impor sehingga rupiah melemah, dan banyak barang yang langka, jangan heran jika Jabar dan juga Indonesia, terdampak resesi global.

Sebelumnya, Kepala Bank Indonesia Jawa Barat Herawanto mengatakan, perekonomian provinsi ini potensial dengan kisaran pertumbuhan ekonomi 4,7%-5,5% tahun ini.

Proyeksi tersebut, menurut dia, bisa tercapai dengan adanya investasi baru yang masuk, sehingga memberikan nilai tambah pada perekonomian dan penciptaan lapangan pekerjaan.

Herawanto menyebutkan ada dua sektor yang potensial di Jabar, yakni pengembangan energi terbarukan dan pangan. Selama ini, Jawa Barat lebih dikenal dengan investasi di sektor manufaktur dan transportasi. Pangan dan energi terbarukan menjadi sektor yang potensial seiring dengan adanya ancaman perubahan iklim dan hingga isu geopolitik.

"Sektor-sektor ini menjadi potensial karena adanya perubahan iklim dan disrupsi rantai pasok pangan karena isu geopolitik. Sebagai provinsiyang bisa menghasilkan bahan pangan, Jabar bisa memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor," kata Herawanto dalam WJIS 2022, beberapa waktu lalu.

Pada WJIS, akan ditawarkan sejumlah proyek investasi dengan total nilai mencapai Rp59,73 triliun. Terdiri atas 10 proyekfood security, 17 proyek energi baru terbarukan, dan 5 proyek pemerintah. Dia menyebutkan beberapa proyek yang potensial dilirik investor yakniinfrastruktur pendukung pertanian, seperti kanal irigasi, gudang penyimpanan, hingga jalur distribusi.

"Proyek-proyek pendukung yang diperlukan semakin banyak di masa mendatang, misalnya proyek prospektif yang berkaitan dengan peningkatan kuantitas dan kualitas produksi komoditas pangan. Dengan menerapkan teknologi pendukung terkait, mulai dari yang sederhana terutama mekanistik, hingga yang maju dengan penggunaanInternet of Thingsatau IoT, dan juga kecerdasan buatan," jelasnya. 


(bul/bul)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kang Emil Optimis Ekonomi Jawa Barat Tumbuh 5%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular