Internasional

Aduh Putin! Rusia Isyaratkan Tembak Nuklir Setan Tahun Ini

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
09 November 2022 14:00
In this handout photo released by Roscosmos Space Agency Press Service on Wednesday, April 20, 2022, the Sarmat intercontinental ballistic missile is launched from Plesetsk in Russia's northwest. Russia said on Wednesday it had conducted a first test launch of its Sarmat intercontinental ballistic missile, a new and long-awaited addition to its nuclear arsenal which President Vladimir Putin said would make Moscow's enemies stop and think. (Roscosmos Space Agency Press Service via AP)
Foto: AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia dilaporkan kemungkinan melakukan uji peluncuran kedua rudal balistik antarbenua (ICBM) terbarunya, Sarmat, sebelum akhir 2022. Hal ini terjadi saat ketegangan nuklir negara itu memuncak karena perang dengan Ukraina.

"Tes desain penerbangan Sarmat dapat berlanjut sebelum akhir tahun ini dengan peluncuran tes kedua yang berpotensi dilakukan," kata pejabat kepada media Rusia TASS, dikutip Rabu (9/11/2022).

Sebenarnya April lalu pemerintah Rusia menyatakan akan mulai "menugaskan" rudal balistiknya antarbenua (ICBM) Sarmat pada musim gugur ini. Rudal yang juga disebut sebagai "Setan II" itu akan ditempatkan di wilayah Siberia.

Sarmat, yang dijuluki Setan II oleh beberapa pemimpin NATO, menggantikan sistem Voyevoda era Soviet, dan telah dikembangkan selama bertahun-tahun. Bila diluncurkan, Sarmat mampu membawa 10 atau lebih hulu ledak nuklir.

Sementara itu, sejauh ini ketegangan terkait senjata berbahaya ini terus meningkat akibat perang di Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin baru-baru ini bahkan telah mengungkit bom atom di Hiroshima dan Nagasaki terkait pertempurannya dengan Kyiv.

Pernyataan Putin ini dikeluarkan tatkala pasukannya mulai dipukul mundur di wilayah Kharkiv dan Kherson Ukraina. Orang nomor satu di Rusia itu telah berjanji untuk melindungi wilayah yang telah dianeksasinya dengan persenjataan apapun.

Bertemu Amerika

Dalam kesempatan berbeda kemarin, Amerika Serikat (AS) sendiri mengaku telah sepakat bertemu Rusia untuk melanjutkan pertemuan di bawah perjanjian pengurangan senjata nuklir New Start yang telah dihentikan sejak sebelum serangan Rusia ke Ukraina

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan komisi konsultatif bilateral (BCC), mekanisme pelaksanaan perjanjian kontrol senjata terakhir yang tersisa antara dua kekuatan nuklir terbesar dunia itu, akan bertemu dalam waktu dekat.




(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kacau! Putin Janji Segera Pakai Rudal Nuklir Sarmat di Perang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular