KTT Presidensi G20 Indonesia

Tinjau Persiapan G20 di Bali, Ini Pesan Khusus dari Luhut

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Selasa, 08/11/2022 06:45 WIB
Foto: Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan meninjau Apel Gelar Pasukan Dalam Rangka Pengamanan VVIP KTT G20 2022. (Tangkapan Layar via Instagram @luhut.pandjaitan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI, Luhut Binsar Pandjaitan, tak main-main dalam Presidensi G20. Berangkat lebih awal ke Bali, Luhut mulai meninjau persiapan final KTT G20.

Hal ini disampaikan Luhut melalui beberapa unggahan di akun Instagram pribadinya, @luhut.pandjaitan.

"Sebagai orang yang cukup perfeksionis, saya tidak bisa tenang jika persiapan G20 ini belum 100% terlaksana. Meskipun sudah banyak juga kepastian dari segala sisi, baik perihal kehadiran delegasi, materi, deliverables, event-event pendukung, pertemuan antar kepala negara, dan lain sebagainya," ujar Luhut dalam unggahan Minggu (5/11/2022).


Saat meninjau Apel Gelar Pasukan Dalam Rangka Pengamanan VVIP KTT G20 2022 pada Senin (7/11/2022), Luhut juga memberikan pesan mendalam terkait keamanan acara besar yang akan digelar pada 15 hingga 16 November mendatang ini.

"Kalau kita terintegrasi, tidak ada yang bisa melawan kita," katanya.

Menurut Luhut, pasukan pengamanan adalah garda terdepan sekaligus salah satu kunci sukses berjalannya sebuah acara. Terlebih pasukan pengamanan VVIP, yang tugasnya adalah menjamin keamanan dan keselamatan Kepala Negara dan delegasi KTT G20.

"Meski saya lihat seluruh mekanisme dan pengamanan yang dijelaskan oleh Panglima TNI dan Kapolri sudah cukup baik dan solid, saya tetap mengimbau kepada semua prajurit gabungan TNI dan Polri bahwa kalian punya posisi yang sama, untuk itu harus saling koordinasi," katanya.

"Jangan ada arogansi, semua harus saling sharing dan back up satu sama lain untuk keselamatan semua terlebih lagi untuk keberhasilan jalannya acara," pungkasnya.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Luhut Ramal Anggaran Makan Bergizi Gratis Tembus Rp 300 Triliun