Internasional

The Fed Kerek Suku Bunga 75 Bps ke Level Tertinggi 14 Tahun

News - luc, CNBC Indonesia
03 November 2022 06:00
FILE - In this Nov. 25, 2019, file photo Federal Reserve Board Chair Jerome Powell addresses a round table discussion during a visit to Silver Lane Elementary School, in East Hartford, Conn. On Wednesday, Dec. 11, the Federal Reserve issues a statement and economic projections, followed by a news conference with Powell. (AP Photo/Steven Senne) Foto: Gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve, Jerome Powell (AP Photo/Steven Senne)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin menjadi 3,75%-4% pada Rabu (2/11/2022) malam waktu setempat.

Ini menandai kenaikan suku bunga keenam berturut-turut dan kenaikan 0,75% keempat berturut-turut, mendorong biaya pinjaman ke level tertinggi baru sejak 2008. Keputusan itu sejalan dengan ekspektasi pasar.

Adapun, agresifnya The Fed dalam menaikkan suku bunga bertujuan untuk mengendalikan inflasi ke target 2%, yang hingga September 2022 tetap tinggi sebesar 8,2% secara tahunan atau masih berada di kisaran level tertinggi dalam 40 tahun.

Pembuat kebijakan juga mengatakan bahwa kenaikan berkelanjutan dalam kisaran target akan sesuai dan mereka akan memperhitungkan pengetatan kumulatif kebijakan moneter, kelambatan yang memengaruhi kebijakan moneter terhadap aktivitas ekonomi dan inflasi, dan perkembangan ekonomi dan keuangan.

Pernyataan itu bisa menandakan kenaikan suku bunga yang lebih kecil pada Desember. Namun, Powell menegaskan mungkin diperlukan tekad dan kesabaran untuk mampu menurunkan inflasi.

"Kami masih memiliki beberapa cara untuk melaju dan data yang masuk sejak pertemuan terakhir kami menunjukkan bahwa tingkat suku bunga tertinggi akan lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya," katanya, dikutip dari CNBC International.

Namun, Powell mengulangi gagasan bahwa mungkin akan tiba saatnya untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga.

"Jadi waktu itu akan datang, dan mungkin akan datang segera setelah pertemuan berikutnya atau setelah itu. Belum ada keputusan yang diambil," katanya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

'Hantu' Inflasi Bikin Ngeri, Australia Siap Kerek Suku Bunga


(luc/luc)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading