Harta Karun Energi Hijau Melimpah, RI Siap Gusur Batu Bara

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Rabu, 02/11/2022 21:04 WIB
Foto: "PLN gandeng PGE garap PLTP ulubelu lampung dan pltp lahendong sulawesi utara". Doc PLN.

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) membeberkan jumlah sumber daya Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang dimiliki Indonesia melimpah. Bahkan, total potensinya mencapai 3.686 Giga Watt (GW).

Direktur Manajemen Proyek dan EBT PLN Wiluyo Kusdwiharto mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk menggenjot pengembangan pembangkit listrik berbasis EBT. Mengingat, untuk memenuhi target netral karbon pada 2060 mendatang diperlukan kapasitas terpasang listrik sebesar 600 GW.

"Kami perkirakan di 2060 butuh 600 GW untuk listrik Indonesia. Jadi kalau sekarang 66 GW, di 2060 kami butuh 600 GW pembangkit listrik," ungkapnya dalam Webinar: Sustainable Investment (Renewable Energy), Rabu (2/11/2022).


Wiluyo pun optimistis kebutuhan listrik sebesar 600 GW tersebut nantinya dapat terpenuhi. Mengingat, potensi EBT yang dimiliki RI jumlahnya mencapai 3.686 GW. Salah satu yang mendominasi yakni berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 3.295 GW.

Kemudian, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 95 GW, pembangkit listrik berbasis bioenergi 57 GW, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin (PLTB) 155 GW, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) 24 GW, maupun sumber energi laut 60 GW.

"Jadi total ada 3.686 GW potensi EBT-nya. Kita hanya butuh 600 GW, potensinya hampir 4.000 GW, jadi masih cukup. Untuk itu, yang jadi tantangan adalah investasinya ini, apakah kita bisa menyiapkan investasi sebesar itu untuk dukung program NZE 2060," kata Wiluyo.

Seperti diketahui, untuk mencapai kapasitas terpasang listrik berbasis energi baru terbarukan sebesar 600 GW pada 2060, setidaknya investasi yang dibutuhkan mencapai US$ 700 miliar atau setara Rp 10.954 triliun (asumsi kurs Rp 15.649 per US$).


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: DPR Bicara Nasib Pembangkit Nuklir - Prospek Danantara di EBT