Dari Dulu Bayi Minum Sirop, Kok Gagal Ginjal Akut Gak Banyak?

Rindi Salsabilla, CNBC Indonesia
Rabu, 02/11/2022 19:28 WIB
Foto: Ilustrasi ginjal (Dokumentasi thinkstock)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjawab pertanyaan sejumlah anggota komisi IX DPR RI perihal kandungan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) dalam obat yang menjadi pemicu lonjakan kasus gagal ginjal akut. Wakil rakyat mempertanyakan hal itu lantaran sudah sejak dulu anak-anak meminum obat sirop untuk menyembuhkan sejumlah penyakit.

"Kalau ini obat, kenapa dari dulu tidak kejadian yang namanya EG dan DEG ini? Ya kita mempelajari bahwa EG dan DEG ini ada kadarnya. 0,5 mg/berat badan/hari intake-nya. Kalau rata-rata balita 10 kg ya artinya 5 mg per hari intake-nya maksimal," ujar BGS, sapaan akrab Budi Gunadi Sadikin, dalam rapat dengan Komisi IX DPR RI, Rabu (2/11/2022).



Dia lantas menyampaikan penghitungan apabila satu hari satu anak meminum tiga jenis obat (panas, batuk, dan alergi), maka tidak boleh lebih dari 0,1 mg/ml. Angka itu sudah ada di Farmakope Indonesia yang menjadi standar kemananan dan mutu di industri farmasi.

"Itu sebabnya ditaruh di standarnya cemaran ini tidak boleh lebih dari 0,1 mg/ml ya karena itu tadi. Itung-itungannya sebenarnya tadi sudah jelas. Yang kejadian adalah begitu diukur di atas itu. Beberapa yang diukur di atas itu. Kenapa? Ibu Penny (Kepala BPOM Penny Lukito) bisa menjelaskan," kata BGS.

Namun, mantan wakil menteri BUMN itu mengaku, berdasarkan info yang didapat dari para ahli, apabila ada kenaikan yang tinggi diperoleh dari bahan baku dan pelarut.

"Jadi bukan dalam prosesnya, lebih banyak dari bahan bakunya, dan tinggal dilacak dan saya rasa Bu Penny juga sudah melacak, di mana terjadi perubahan bahan baku ini," ujar BGS.


"Dulu kenapa nggak pernah ada kejadian? Kejadian itu tinggal dilacak apakah ada perubahan bahan baku sehingga terjadi kenaikan dari kadar EG dan DEG sehingga melebihi ambang batas dari 0,1 mg/ml. Karena itu nanti akan hit anaknya kalau dia dapat intake 5 mg/hari untuk rata-rata anak Indonesia," lanjutnya.


(miq/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: RI Banjir Impor Pakaian Anak - Aplikasi Pembunuh UMKM Berkeliar