
Cari Tahu Skema Pendanaan Kreatif SPAM Terintegrasi di Sini

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 pemerintah menargetkan pencapaian 100% akses air minum layak dan 15% akses air minum aman, serta 30% akses air minum perpipaan melalui pembangunan air minum 10 Juta Sambungan Rumah (SR).
Pencapaian target akses air minum layak juga akan mendukung pencapaian tujuan-6 Sustainable Development Goals (SDGs) 2030, yakni akses universal air minum yang harus memenuhi kriteria sebagai air minum aman, dari sumber air yang layak, dapat diakses setiap saat dibutuhkan, dan kualitasnya memenuhi standar kesehatan untuk semua masyarakat.
Dalam memenuhi target major project penyediaan air minum 2024, pendanaan melalui APBN diperkirakan hanya mampu berkontribusi sebesar 17% dari total kebutuhan pendanaan sebesar Rp123,4 triliun, sehingga akses air minum hanya mampu dipenuhi sebanyak 3,1 juta sambungan rumah sampai akhir 2024. Untuk itu, jika hanya mengandalkan APBN semata, maka belum cukup untuk mencapai target penyediaan air minum 10 juta SR.
Oleh karena itu, untuk mencapai prioritas pembangunan nasional khususnya penyediaan infrastruktur air minum, Kementerian PUPR mendorong skema pembiayaan kreatif dan inovatif melalui pelibatan sektor swasta dalam rangka memenuhi kebutuhan serta mengurangi ketergantungan pada anggaran pemerintah, salah satunya dengan meningkatkan investasi pembiayaan campuran (blended financing) dalam pembangunan air minum yang aman dan terpadu dari sumber (source) sampai ke konsumen (to tap).
Lalu seperti apa skema alternatif pembiayaan untuk meningkatkan cakupan pelayanan air minum untuk masyarakat Indonesia?
Untuk mengulasnya, Kementerian PUPR bersama CNBC Indonesia menyelenggarakan webinar pembiayaan kreatif sektor air minum sebagai salah satu rangkaian Creative Infrastructure Financing (CreatIFF) Kementerian PUPR 2022 dengan mengusung tema SPAM Terintegrasi Hulu-Hilir (Source to Tap) untuk Mencapai Target 10 Juta Sambungan Rumah (SR). Dialog ekslusif ini akan berlangsung pada Kamis, 3 November 2022, pukul 14.00-16.00 WIB.
Adapun webinar ini akan dibagi ke dalam dua sesi. Narasumber yang hadir dalam sesi pertama antara lain Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Herry Trisaputra Zuna, Direktur Utama Perum Jasa Tirta I Raymond Valiant Ruritan, Walikota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah, Direktur Utama PT Danareksa Arisudono Soerono, dan Direktur Utama PT Moya Indonesia Irwan Atmadja Dinata
Para narasumber akan membahas perihal peran Peran Kementerian PUPR dalam percepatan penyediaan infrastruktur air minum dan mencapai target RPJMN 2020-2024 dan target SDGs, inovasi pembiayaan infrastruktur air minum di Indonesia, kondisi dan kebutuhan air baku dan air curah saat ini, dan rekomendasi kebijakan, serta dukungan pemerintah guna pengembangan bisnis SPAM, hingga skema Indonesia Water Fund dalam mengakselerasi penyediaan infrastruktur air minum.
Kemudian pada sesi kedua, tetap dengan 2 narasumber sebelumnya yaitu Direktur Utama PT Danareksa dan Direktur Utama PT Moya Indonesia, beserta Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Permukiman Meike Kencanawulan Martawidjaja.
Pada sesi ini, narasumber akan membahas lebih jauh mengenai proyek infrastruktur penyediaan air minum dengan skema KPBU yang sedang disiapkan oleh Kementerian PUPR, serta isu dan tantangan berinvestasi pada sektor air minum di Indonesia dari sudut pandang Badan Usaha.
Simak terus rangkaian menuju Webinar CreatIFF 2022 secara eksklusif dan live streaming di CNBCIndonesia.com dan YouTube PUPR_Pembiayaan. Adapun acara ini didukung oleh PT Moya Indonesia.
(adv/adv) Next Article Mantap! BJTM Berhasil Jadi BPD Terbesar dalam KUB