Pertamina Perluas Pengeboran 'Harta Karun' ke Lepas Pantai

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
Rabu, 02/11/2022 12:10 WIB
Foto: Dok Pertamina

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Hulu Energi (PHE), sebagai Subholding Upstream Pertamina, kembali dengan masif memperluas pengeboran eksplorasi di wilayah onshore maupun offshore. Hal ini dilakukan dalam upaya meningkatkan kinerja untuk mendukung ketahanan energi nasional.

PHE menjalankan transformasi dan ekspansi bisnis pada wilayah offshore atau yang berada di lepas pantai. Hal ini diawali dengan akuisisi Wilayah Kerja (WK) Offshore North West Java (ONWJ) pada bulan Juli 2009. Kemudian, hingga saat ini terdapat total 3.786 sumur offshore yang dikelola oleh PHE dengan aktivitas well intervention atau memperpanjang usia sumur dan well services atau kesiapan operasi, lebih dari 500 sumur per tahunnya.

Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi, Wiko Migantoro, mengungkapkan bahwa terdapat lima kunci keberhasilan kinerja PHE offshore. Hal ini didukung dengan menjalankan transformasi dan ekspansi bisnis dalam mencapai visi menjadi perusahaan energi kelas dunia.


"Pertama adalah HSSE & DWI Major Risk Management, kemudian Drilling Operation Excellence, ketiga Drilling Project Management Office, selanjutnya Supply Chain Management for Cost Effective Drilling, dan yang terakhir Innovation & Pioneering, kelima pilar tersebut mendukung pencapaian dan keberhasilan kami, tentunya berkat dukungan dari seluruh pihak dan pemangku kepentingan terkait," ungkap Wiko dalam keterangannya, Rabu (2/11/2022).

Selain itu, PHE dalam datanya mencatatkan pencapaian pada area Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dalam inovasi OPTIDRILL. Hal ini mencatat rekor pengeboran tercepat di area Mahaka, dengan efisiensi biaya lebih dari 55%. Optimasi persiapan operasi perbaikan sumur lama dengan Hydraulic Workover Unit, optimasi komplesi sumur rigless dan optimasi akuisisi data reservoir tanpa Drill Pipe.

"Kami meyakini masih banyak potensi yang bisa kita kembangkan. Kami akan terus menggali potensi, termasuk mengeksplorasi sumber migas tidak hanya di daratan tetapi juga di lepas pantai. PHE terus bergerak masif dan agresif untuk menjaga keberlanjutan hulu migas nasional," paparnya.

Dalam rilisnya, pada tahun 2022, PHE mempunyai rencana kerja yang agresif antara lain pengeboran sumur pengembangan sebanyak 813 sumur. Kemudian, pengeboran sumur eksplorasi sebanyak 29 sumur, penambahan rencana kerja work over. Selain itu, perawatan sumur, dan reaktivasi sumur juga terus dilakukan.

"Memastikan onstream pengembangan OPLL 2A, SLO Stage 1 Rokan, Jambaran Tiung Biru, ABG Gantar Optimasi, Zulu Phase 2; maintenance dan peningkatan integritas fasiltas produksi; serta mendorong capaian dari waterflood di PEP, PHE, PHI," tulis PHE dalam keterangannya, Rabu (2/11/2022).

Untuk diketahui, PHE telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai partisipan/member sejak Juni 2022. PHE juga berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek Environment, Social dan Governance (ESG).

Untuk itu, PHE akan terus mengembangkan pengelolaan operasi di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang ramah lingkungan, bertanggung jawab secara sosial, dan memiliki tata kelola yang baik.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Fokus ke Energi Fosil, Bisnis Karbon PHE Apa Kabar?