RI Bakal Pensiunkan PLTU, ADB Mau Bantu Bayarin?

Anisa Sopiah, CNBC Indonesia
Rabu, 02/11/2022 09:10 WIB
Foto: REUTERS/Cheryl Ravelo

Jakarta, CNBC Indonesia - Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batu bara akan dipensiunkan. Pemerintah kemungkinan akan memulai program untuk mengakhiri masa operasional PLTU dengan mekanisme Energy Transition Mechanism (ETM).

Pemerintah menawarkan kebijakan terkait pendanaan pengambilalihan PLTU melalui skema ETM yang nantinya akan bekerja sama dengan World Bank dan Asian Development Bank (ADB) terkait pembiayaan untuk memensiunkan PLTU ini.


Country Director dari Asian Development Bank (ADB) untuk Indonesia Jiro Tominaga mengatakan bahwa saat ini ADB tengah melakukan koordinasi erat dengan pemerintah terkait pendanaan dalam Pemensiunan PLTU tersebut.


"Kita terus bekerja dengan sangat erat, apalagi fokus Presidensi Indonesia di G20 salah salah satunya transisi energi," katanya kepada CNBC Indonesia pada kegiatan Peluncuran Blue Finance Instrument Development Guideline di Gedung Bappenas, Jakarta, Selasa (1/11/2022).

Selain itu, terkait pendanaan ini, Jiro mengatakan bahwa pembiayaan untuk skema ini sedang dalam pembahasan. "Kami coba lakukan dalam hal memberikan saran, asisten teknis, dan mempertimbangkan jika ada peluang bagi kami untuk memberikan pembiayaan. Detailnya sedang dibahas sekarang," terangnya.

Sebelumnya, Dalam skema ETM ini, terdapat satu instrumen pembiayaan campuran atau blended finance. Skema inilah yang akan digunakan oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dalam mengambil alih PLTU Pelabuhan Ratu milik PT PLN (Persero).

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa kepada CNBC Indonesia, Jumat (21/10/2022) menjelaskan skema blended finance sendiri nantinya menggunakan berbagai jenis atau tipe pendanaan dari berbagai sumber, diantaranya dana hibah, green financing dan fasilitas pinjaman lainnya.

Dengan begitu, artinya dalam proses pengambilalihan PLTU milik PLN tersebut, PTBA tidak sendirian. Perusahaan, paling tidak akan mengandalkan pendanaan dari berbagai macam pembiayaan.

Rencananya, skema pembiayaan dan investasi untuk ETM akan dirancang oleh PT SMI melalui skema blended finance atau pendanaan campuran baik yang berasal dari kombinasi dana pemerintah Indonesia melalui skema spesifik, dana multilateral, dan dana komersial yang berasal baik melalui pinjaman maupun instrumen pasar modal.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PLTU Bertambah, Energi Terbarukan Tetap Jadi Prioritas