Internasional

Hajar Rusia? AS Kirim Bom Gravitasi, Kuat dari Hiroshima

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
31 October 2022 20:00
OAK RIDGE, TENNESSEE, MONDAY, JULY 21, 2014 - The forward section of the B61 nuclear bomb on display as a museum piece at the Y-12 National Security Complex. (Dok. FIle Los Angeles Times via Getty Imag/Robert Gauthier)
Foto: (Dok. FIle Los Angeles Times via Getty Imag/Robert Gauthier)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia disebut tengah was-was. Ini terkait laporan bahwa Amerika Serikat (AS) mempercepat pengiriman "bom nuklir gravitasi" ke sejumlah wilayah Eropa. 

Eurasian Times menulis bagaimana hal ini diungkap pertama oleh media AS Politico, mengutip kabel diplomatik Paman Sam. Ini merujuk bom termonuklir B61-12 versi terbaru.

Pembicaraan pengiriman B61-12 disebut sudah dilakukan tertutup di Brussels. Senjata itu rencananya akan tiba dan dapat dikerahkan pada awal Desember 2022.

"Bom B61-12 versi baru dan lebih akurat ini akan menggantikan senjata lama di berbagai negara NATO, termasuk Belgia, Belanda, Italia, Jerman, dan Turki," tulis laporan itu dikutip Senin, (31/10/202).

"Selain itu, pemerintahan Biden telah menambahkan Inggris ke daftar negara yang akan menyimpan senjata nuklir AS," ujar media itu lagi.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko menegaskan bahwa keputusan itu mencederai ambang batas nuklir yang disepakati kedua negara adidaya itu. Rusia akan bertindak melalui perencanaan militernya.

"Kami tidak dapat mengabaikan rencana untuk memodernisasi senjata nuklir, bom jatuh bebas yang ada di Eropa," kata Grushko kepada kantor berita negara RIA yang dilansir Newsweek.

"AS sedang memodernisasinya, meningkatkan akurasinya dan mengurangi kekuatan muatan nuklir, yaitu, mereka mengubah senjata ini menjadi 'senjata medan perang', sehingga mengurangi ambang batas nuklir," tambah Grushko.

Perlu diketahui, B61-12 adalah versi modern dari B61, keluarga bom gravitasi termonuklir yang telah menjadi bagian dari persediaan militer AS sejak 1968. Pengembangan bom gravitasi telah dilakukan selama bertahun-tahun.

Bahkan proyek tersebut telah telah digambarkan sebagai proyek bom nuklir paling mahal yang pernah ada. Bom B61-12 memiliki tinggi 12 kaki dan mampu membawa hulu ledak 50 kiloton atau setara dengan 50.000 ton TNT.

Bom itu juga sangat presisi berkat kemudi di ekor yang terkontrol dan memungkinkan pelepasan parasutnya. Karenanya, pilot tidak harus terbang tepat di atas target untuk menjatuhkan bom.

"B61-12 adalah senjata nuklir paling berbahaya di gudang senjata Amerika karena keserbagunaannya dan hasil nuklirnya," tulis majalah militer The National Interest.

"Bahkan bom tersebut diyakini memiliki kekuatan lebih dahsyat dibandingkan bom nuklir yang pernah dijatuhkan di Hiroshima, Jepang pada 1945 silam."

Sementara itu, juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Patrick Ryder sendiri mengatakan bahwa pengerahan bom gravitasi B61-12 itu tidak terkait dengan peperangan di Ukraina. Sebagaimana diketahui Rusia saat ini menyerang Ukraina dan Barat, termasuk AS, memasok senjata perlindungan ke Kyiv.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Muncul Awan Mirip Bom Nuklir di 'Kota Dosa' Amerika, Apa Itu?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular