
Sah! Inpex Punya Saham di Proyek Panas Bumi Sumatera

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan energi asal Jepang Inpex Corporation melalui unit usahanya, Inpex Geothermal Ltd., resmi mengakuisisi 27,4% saham milik ENGIE di proyek panas bumi Rantau Dedap, Sumatera Selatan.
Akuisisi ini disebut ditujukan untuk mengembangkan bisnis perusahaan di bidang panas bumi.
Saat ini, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Rantau Dedap beroperasi secara komersial dengan kapasitas sebesar 98,4 Mega Watt (MW) atau setara dengan konsumsi volume listrik 450 ribu rumah tangga di Sumatera, setiap tahunnya.
Adapun pemegang saham PT Supreme Energy Rantau Dedap ini sebelumnya yaitu ENGIE, Marubeni Corporation, Tohoku Electric Power Co. dan PT Supreme Energy.
"Inpex telah bergabung di proyek panas bumi Rantau Dedap melalui akuisisi 27,4% saham PT Supreme Energy Rantau Dedap yang dipegang oleh ENGIE. Inpex mengakuisisi saham dari ENGIE melalui Inpex Geothermal," tulis pernyataan Inpex, dikutip Senin (31/10/2022).
Listrik yang dihasilkan oleh pembangkit yang menggunakan sumber daya panas bumi ini rencananya akan dipasarkan ke PT PLN (Persero) selama periode 30 tahun sejak dimulainya operasi komersial pada Desember 2021.
Dalam keterangan resminya, Inpex menyebut akan berusaha untuk meningkatkan dan menekankan inisiatif energi terbarukan, yang merupakan salah satu dari lima bisnis netral karbon yang ditekankan dalam "Visi Inpex 2022" yang diumumkan pada 9 Februari 2022 lalu.
"Inpex akan mempercepat inisiatifnya untuk mengembangkan bisnis pembangkit listrik panas bumi, yang dapat memanfaatkan teknologi yang telah dikembangkan perusahaan melalui pengembangan minyak dan gas bumi," paparnya.
"Inpex akan secara proaktif terlibat dalam reformasi struktur energi menuju realisasi netral karbon sambil memenuhi tanggung jawabnya untuk pembangunan yang stabil dan memasok energi."
Inpex mengatakan, dampak akuisisi terhadap konsolidasi keuangan pada tahun fiskal ini akan minimal.
Sementara itu, President & CEO Supreme Energy Nisriyanto mengatakan, pihaknya menyambut baik atas bergabungnya Inpex di proyek ini. Hal ini dinilai sebagai upaya memperkuat sinergi para pemegang saham dalam operasi pembangkitan proyek Supreme Energy.
"Supreme Energy menyambut gembira atas masuknya Inpex Corporation ke dalam joint venture. Dengan latar belakang yang luas dan lama di bidang migas di Indonesia, hal ini juga akan memperkuat sinergi para shareholders untuk mendukung operasi pembangkitan saat ini dan pengembangan proyek-proyek Supreme Energy di kesempatan berikutnya," tutur Nisriyanto dalam keterangannya, dikutip Senin (31/10/2022).
Perlu diketahui, PLTP Rantau Dedap berlokasi di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Lahat dan Kota Pagar Alam, Provinsi Sumatera Selatan.
Adapun listrik yang bersumber dari energi hijau bebas karbon emisi ini akan disalurkan melalui jaringan transmisi milik PT PLN (Persero) untuk dapat mendukung pasokan listrik di Wilayah Sumatera.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meresmikan pengoperasian dua PLTP di Indonesia, September 2022 lalu, di antaranya yakni PLTP Sokoria unit 1 berkapasitas 5 MW dan PLTP Rantau Dedap unit 1 dengan kapasitas 91,2 MW.
PLTP Sokoria Unit 1 sebesar 5 MW dioperasikan oleh PT Sokoria Geothermal Indonesia. Adapun PLTP ini berlokasi di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Beri Harga Baru Listrik Panas Bumi, Ini Kata Pengusaha
