
Insiden Ini Lebih Mematikan Dari Halloween Itaewon, 500 Tewas

Pada 18 Februari 2003, seorang pria menyalakan wadah berisi bensin di dalam kereta bawah tanah di Daegu, Korea Selatan. Api melahap enam gerbong, sebelum menyebar ke kereta lain yang berhenti di stasiun beberapa menit kemudian. Secara total, 192 orang tewas dan 150 lainnya terluka.
Pembakar itu kemudian ditemukan sebagai mantan sopir taksi pengangguran berusia 56 tahun bernama Kim Dae-han. Kim telah lumpuh sebagian setelah menderita stroke pada November 2001, dan diyakini tidak seimbang secara mental pada saat pembakaran. Dia kemudian mengatakan kepada polisi bahwa dia ingin bunuh diri, dan memilih tempat yang ramai untuk melakukannya karena dia tidak ingin mati sendirian.
Kim menyalakan api saat kereta memasuki Stasiun Jungango Daegu. Dia kemudian melarikan diri dari kereta api yang terbakar, bersama dengan beberapa penumpang lainnya. Dalam waktu dua menit, api telah menyebar ke enam gerbong kereta. Selang empat menit, kereta kedua yang berhenti di stasiun dan juga dibakar. Sopir kereta kedua melarikan diri dari tempat kejadian tak lama kemudian tanpa membuka pintu kereta; total 79 penumpang atau seluruhnya yang berada di kereta terjebak dan tewas. Sementara itu, anjungan yang tidak dilengkapi sprinkler dipenuhi asap dan api beracun, sehingga upaya penyelamatan terhambat. Api baru bisa dipadamkan lebih dari tiga jam kemudian.
Kim bukan satu-satunya orang yang ditangkap setelah kebakaran itu: Dua pengemudi kereta bawah tanah dan lima petugas kereta juga didakwa dengan pembunuhan karena kelalaian dan gagal mengevakuasi penumpang dengan aman. Kim Dae-han dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada 6 Agustus 2003. Pengemudi dijatuhi hukuman empat dan lima tahun penjara, sementara dua pejabat kereta bawah tanah diberi hukuman tiga tahun.
(fsd)[Gambas:Video CNBC]
