Internasional

Putin Balas Dendam! Serangan Menggila, Ukraina Gelap Gulita

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Jumat, 28/10/2022 22:00 WIB
Foto: Pemandangan pusat kota tanpa listrik setelah infrastruktur sipil kritis dihantam serangan rudal Rusia di Lviv, Ukraina 11 Oktober 2022. (REUTERS/PAVLO PALAMARCHUK)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ibu Kota Ukraina, Kyiv, terancam diselimuti kegelapan dalam jangka waktu lama. Hal ini diakibatkan serangan Rusia ke instalasi energi negara itu yang membuat pasokan listrik terhambat.

Pemasok energi lokal, Yasno, memperingatkan bahwa pemadaman yang ada bisa berlangsung lebih lama dari jadwal pemadaman empat jam yang direncanakan sebelumnya. Badan itu menyebut ibu kota itu sudah menghadapi defisit listrik sekitar 30% atau lebih.

Dalam pembaruannya, Yasno mengatakan Kyiv biasanya mengkonsumsi listrik 1.000-2.000 Mega Watt (MW). Namun sekarang perkiraan daya yang tersedia adalah 600-800 MW.


"Peringatan bahwa kehancuran kilat telah serius. Kami mengalami penurunan tajam dari situasi pasokan energi," tulis lembaga itu dikutip The Guardian, Jumat (28/10/2022).

Hal serupa juga disebutkan oleh Gubernur wilayah Kyiv, Oleksiy Kuleba. Ia memaparkan Kyiv menjadi korban serangan Rusia terhadap jaringan nasional Ukraina dan sejumlah fasilitas penting telah dinonaktifkan.

Rusia telah membawa sistem kelistrikan Ukraina ke krisis dalam waktu kurang dari dua minggu dengan mengalihkan fokus serangan rudal dan drone ke pembangkit listrik dan jaringan distribusi.

Hal ini menyusul kemunduran pasukan Rusia di sejumlah wilayah di Ukraina dalam beberapa waktu terakhir.

Presiden Volodymyr Zelensky sebelumnya memperkirakan bahwa 30% pembangkit listrik Ukraina telah rusak atau hancur. Namun angkanya sekarang diprediksi lebih besar.

Pasokan gas dan air juga menjadi sasaran dalam serangkaian serangan yang dimulai pada 10 Oktober itu. Serangan menyebabkan gangguan yang dalam beberapa kasus akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk diperbaiki.

"Konsumsi energi sekarang dibutuhkan oleh semua orang Ukraina. Silakan pilih skema Anda sendiri untuk membatasi konsumsi listrik sementara ada kekurangan di sistem tenaga umum," tambah Presiden.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Rusia Kembali Bombardir Kyiv, 4 Orang Tewas