Dibayangi Perang Nuklir, AS: Putin Jadi Ancaman Akut!
Jakarta, CNBC Indonesia - Sepak terjang Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengobarkan perang di Ukraina menjadi perhatian khusus Amerika Serikat (AS). Eks agen KGB itu dipandang sebagai ancaman "akut" oleh Pentagon.
Departemen Pertahanan (DoD) menggunakan istilah "akut" sebanyak 10 kali, dengan sebagian besar terkait dengan diskusi tentang Rusia, dalam publikasi laporan Strategi Pertahanan Nasional (NDS) 2022 setebal 80 halaman yang diamanatkan oleh Kongres AS tentang kebijakan keamanan nasional negara.
Sementara China diakui sebagai tantangan yang muncul makin cepat bagi AS, tindakan Rusia dipandang lebih mendesak.
"Menghina kemerdekaan tetangganya, pemerintah Rusia berusaha menggunakan kekuatan untuk memaksakan perubahan perbatasan dan untuk menerapkan kembali lingkup pengaruh kekaisaran," kata laporan itu," dikutip Newsweek, Jumat (28/10/2022).
Menurut laporan tersebut, rekam jejak agresi teritorial Rusia yang luas termasuk eskalasi perang brutal dan tidak beralasan melawan Ukraina.
"Rusia menyajikan contoh paling akut dari [berpotensi meningkatkan penggunaan nuklir] mengingat persediaan sistem nuklir regionalnya yang jauh lebih besar dan kemungkinan akan menggunakan kekuatan ini untuk mencoba memenangkan perang di pinggirannya atau menghindari kekalahan jika berada dalam bahaya atau kalah perang konvensional," tambah laporan itu.
Presiden Joe Biden baru-baru ini memperingatkan Rusia bahwa provokasi terkait penggunaan senjata nuklir adalah "kesalahan serius".
Selain ancaman nuklir, AS mewaspadai rudal jelajah jarak jauh Rusia, operasi siber dan informasi, senjata kimia dan biologi, perang bawah air, dan kampanye "zona abu-abu" yang ditargetkan terhadap demokrasi.
Banyak tantangan yang ada sekarang dan akan terjadi selama dua dekade ke depan, kata Pentagon, termasuk tantangan strategis yang berasal dari interaksi kompleks antara keseimbangan global kemampuan militer yang berubah dengan cepat, di samping teknologi yang muncul dan ancaman baru terhadap AS karena.
"Fitur lingkungan keamanan yang berkembang pesat ini mengancam untuk mengikis kemampuan Amerika Serikat untuk mencegah agresi dan membantu menjaga keseimbangan kekuatan yang menguntungkan di kawasan kritis," kata Pentagon.
"RRC menghadirkan tantangan yang paling konsekuensial dan sistemik, sementara Rusia menimbulkan ancaman akut-baik terhadap kepentingan nasional AS yang vital di luar negeri maupun di dalam negeri."
Menteri Pertahanan AS Lloyd J. Austin mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perubahan dalam geopolitik, teknologi, ekonomi, dan lingkungan akan menentukan arah kebijakan Pentagon selama beberapa dekade mendatang."
"Kita hidup di masa yang penuh gejolak," kata Austin. "Namun, saya yakin bahwa Departemen, bersama dengan rekan-rekan kami di seluruh pemerintah AS dan sekutu serta mitra kami di seluruh dunia, berada dalam posisi yang baik untuk menghadapi tantangan dekade yang menentukan ini."
(luc/luc)