
Putin Siapkan 'Senjata' Baru di Perang Ukraina, Bikin Miris

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia dilaporkan telah merekrut tahanan-tahanan kasta terendah untuk berperang di Ukraina. Hal ini dilakukan melalui lembaga paramiliter swasta yang disokong Kremlin, Wagner Group.
Sistem pemasyarakatan Rusia memiliki sisa-sisa sistem kasta penjara era Soviet yang memiliki kelas bawah yang dikenal sebagai 'yang malu'. Kasta terendah ini, termasuk korban pemerkosaan di penjara, tahanan gay, dan orang buangan yang secara teratur dipukuli dan dilecehkan.
Pengamat penjara Rusia memberi tahu The Daily Beast bahwa golongan 'yang malu' sedang direkrut oleh Wagner. Informasi dari seorang napi menyebutkan mereka langsung dikirim setelah hanya berlatih selama seminggu di lokasi pelatihan.
"Dia adalah salah satu dari 'Yang Malu', wajahnya robek dalam ledakan drone, kami berbicara melalui panggilan video. Kebanyakan dari mereka tidak hidup lagi, pria 'Malu' lainnya Sashka Shabanov telah terbunuh. Meskipun dia 'Malu', dia adalah pria yang baik," ujar napi itu dikutip Kamis, (27/10/2022).
Para tahanan dari kasta rendah ini menjalani kehidupan yang buruk. Baik administrator penjara dan narapidana lainnya menggunakan label tersebut untuk melakukan pelecehan seksual atau buang air kecil pada tahanan yang lebih lemah.
"Tahanan di tentara bayaran Wagner tidak memiliki kesempatan untuk bertahan hidup, 'Yang Malu' sekarat seolah-olah mereka didorong melalui penggiling daging," tutur pengamat penjara independen Rusia Behind Bars, Olga Romanova.
Dalam laporan lain, layanan pers Intelijen Pertahanan Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan bahwa Wagner Group juga mulai merekrut sejumlah besar tahanan yang menderita penyakit menular serius seperti HIV dan hepatitis C
"Praktik ini telah menyebar luas. Misalnya, lebih dari seratus narapidana dengan diagnosis HIV atau hepatitis C yang dikonfirmasi telah 'dimobilisasi' ke Grup Wagner dari satu koloni penjara," kata badan intelijen tersebut, dilansir Newsweek.
Para tahanan dilaporkan diberi gelang berwarna untuk membedakan mereka dari tentara lain. Tentara dengan pita merah mengidap HIV, dan pita putih menderita hepatitis. Menurut dugaan Ukraina, mereka tidak diberikan perawatan medis oleh Rusia jika terluka.
Ini bukan kali pertama Wagner mengambil tahanan untuk perang. Sebuah video pada bulan lalu menunjukan pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin, mulai merekrut para narapidana negara itu untuk berperang di Ukraina dengan imbalan kebebasan.
Sementara itu, saat ini laporan terkait berkurangnya pasukan Rusia di Ukraina semakin muncul ke permukaan. Ini juga didorong oleh berita kekalahan pasukan Negeri Beruang Putih di beberapa wilayah yang telah dikuasainya.
Moskow sendiri menegaskan akan terus melindungi wilayah yang telah dicaploknya dari Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pihaknya pun akan mengambil segala tindakan yang dapat diperlukan.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Dia Bukti Nyata Putin Kekurangan Pasukan di Ukraina
