Proyek Gas Nyembur, Kabupaten Ini Jadi yang Terkaya di RI

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
27 October 2022 19:45
Lapangan Unitisasi Gas Jambaran-Tiung Biru, Bojonegoro, Jawa Timur. (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)
Foto: Lapangan Unitisasi Gas Jambaran-Tiung Biru, Bojonegoro, Jawa Timur. (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)

Bojonegoro, CNBC Indonesia - Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur memiliki cadangan minyak dan gas yang besar, terlebih saat ini masih memiliki lapangan migas yang beroperasi dan akan beroperasi penuh seperti lapangan baru yang beroperasi seperti, Jambaran Tiung Biru (JTB) yang dikelola Pertamina EP Cepu (Pepc).

Kepala UPP Proyek Jambaran Tiung Biru SKK Migas, Waras Budi Santosa, menjelaskan Kabupaten Bojonegoro merupakan kabupaten yang kaya dari hasil maupun kegiatan hulu migas, yang berkontribusi terhadap pemerintah daerah.

"Dari Banyu Urip dan daerah Mudi di sekitar sini yang kecil-kecil itu paling signifikan bahwa kontribusi hulu migas ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) sini menjadi kan secara APBD mungkin terkaya di Indonesia," kata Waras di Jambaran Tiung Biru, dikutip Kamis (27/10/2022).

Dia menjelaskan Proyek JTB diproyeksikan dapat beroperasi penuh pada Desember 2022 mendatang, dengan kapasitas produksi mencapai 192 MMSCFD. 172 MMSCFD Diantaranya sudah memiliki kontrak pembelian ke PT Perusahaan Gas Negara (PGN).

Namun masih ada 20 MMSCFD yang belum memiliki kontrak pembelian, meski, menurut Waras, kemungkinan sisa gas itu akan diserap ke industri Petro Kimia Gresik.

Waras menjelaskan produksi gas dari JTB masih bisa memproduksi dengan kapasitas penuh atau plato sebesar 192 MMSCFD hingga 2035 mendatang. "Jadi masih sangat signifikan, masih menarik bagi para investor untuk membeli gas ini. mudah-mudahan saja tumbuh kawasan industri untuk mengabsorbsi gas ini," tuturnya.

General Manager Gas Jambaran Tiung Biru Pertamina EP Cepu (Pepc) Ruby Mulyawan menjelaskan produksi gas di JTB itu mencapai 315 - 330 MMSCFD, namun masih butuh pembersihan karena banyak mengandung komponen yang tidak diinginkan. Hingga menghasilkan gas layak jual 192. MMSCFD.

Ada enam titik well pad atau tapak sumur di Jambaran East dan Jambaran Central, dimana tiap sumurnya rata-rata menghasilkan 60 MMSCFD.

Tidak hanya gas, dalam proyek JTB juga menghasilkan kondensat sebesar 2,892 BPD yang akan dialirkan melalui Central Processing Facility Banyu Urip yang dikelola oleh ExxonMobil Cepu. Nantinya akan dijual bersama minyak mentah dari hasil Banyu Urip.

"Ini hebat sekali reservoir-nya besar sekali, kemudian ada kerja sama sinergi dengan Exxon Mobil untuk kondensat yang dihasilkan, akan dikirimkan ke Exxon Mobil," jelasnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PGN Alirkan Gas dari Proyek Kebanggaan Jokowi ke Petrokimia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular