Gagal Ginjal Akut Anak, Pemerintah Percepat Impor Fomepizole

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Kamis, 27/10/2022 17:50 WIB
Foto: Ilustrasi (Photo by Robina Weermeijer on Unsplash)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah melakukan berbagai upaya penggandaan obat antidotum fomepizole dari sejumlah perusahaan di berbagai negara.

Sebagai informasi, fomepizole adalah obat untuk penanganan keracunan Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) yang menyebabkan gangguan ginjal akut progresif atipikal atau acute kidney injuries (AKI) pada anak yang tengah melanda Indonesia saat ini.

Sekretaris Bidang Tim Percepatan Pemulihan Ekonomi (TPPE) Kemenlu, Lintang Paramitasari, mengatakan saat ini Indonesia telah menghubungi dua perusahaan dari Kanada dan Jepang.


"Sehubungan dengan hal tersebut, Kemlu dan Kemenkes telah melakukan komunikasi intensif dengan perusahaan mitra farmasi Paladin dari Kanada dan Takeda dari Jepang untuk segera memperoleh fomepizole bagi anak-anak Indonesia," kata Lintang dalam press briefing Kemenlu RI, Kamis (27/10/2022).

"Sejauh yang kami ketahui, pihak Takeda Jepang akan mengirim kira-kira antara 100 hingga 200 vial," tambahnya.

Selain dengan kedua perusahaan tersebut, Lintang mengatakan pihaknya telah mengontak beberapa perusahaan mitra dari Amerika Serikat, Singapura, dan Malaysia.

"Kami juga mengapresiasi dukungan dari pemerintah Australia yang telah memberikan 16 vial fomepizole yang telah tiba di Indonesia pada 25 Oktober 2022," ujarnya.

"Kemlu akan terus memberikan pengawalan dan hubungan dengan Kemenkes dalam rangka membuka akses untuk mendapatkan obat tersebut."

Saat ini, Kemenkes mencatat terdapat sebanyak 133 jiwa meninggal dunia dari total pasien yang dirawat sebanyak 241 orang di 22 provinsi akibat penyakit AKI.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kemenkes: Digitalisasi Bikin Layanan Kesehatan Lebih Hemat 20%