
Sekutu Putin Sebut Taiwan Bakal Kembali ke 'Pangkuan' China

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu sekutu terdekat Presiden Rusia Vladimir Putin, sekaligus konglomerat asal Negeri Beruang Merah, Igor Sechin, menyatakan Taiwan akan kembali ke 'pangkuan' China, dan sikap Arab Saudi yang dikeluhkan Amerika Serikat (AS) sudah benar.
Sechin yang juga menjabat sebagai chairman perusahaan minyak terbesar Rusia, Rosneft, memuji Pemerintah China. Dia juga mengatakan bahwa posisi Arab Saudi di pasar minyak global "masuk akal" dan berdasarkan analisis pasokan dan permintaan minyak.
Adapun, Rusia telah bergerak untuk menjalin hubungan lebih dekat dengan Asia, terutama China yang membutuhkan banyak pasokan energi, untuk mengimbangi sanksi Barat terhadap Moskow atas serangannya ke Ukraina.
Berbicara di forum ekonomi internasional di Baku, Azerbaijan, yang sebelumnya diadakan di Verona, Italia, Sechin mengatakan bahwa keputusan yang diambil oleh kongres Partai Komunis China baru-baru ini akan memberikan tingkat perkembangan baru bagi negara tersebut.
"Posisi kepemimpinan (China) sangat dihormati, yang dengan tenang dan terbuka, tanpa premis palsu, menetapkan posisinya, bahkan pada masalah yang paling sulit, seperti masalah Taiwan yang dalam hal ini dapat dinilai agak berlebihan," kata Sechin, dikutip Reuters, Kamis (27/10/2022).
Seperti diketahui, hubungan Rusia dengan China memang bertolak belakang dengan AS. Keduanya cukup dekat dan kerap kompak menentang cara pandang AS.
Adapun, setelah Xi Jinping memastikan posisinya sebagai Presiden China untuk periode ketiga, Putin langsung memberikan selamat. Dia juga berharap hubungan yang terjalin antarkedua negara kian erat.
"Akan menyenangkan bagi saya untuk melakukan dialog konstruktif dan kerja sama yang erat untuk mengembangkan hubungan kemitraan yang komprehensif dan aliansi strategis antara negara kita," kata Putin.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Puluhan Pejabat Rusia Tuntut Putin Mundur
