Top! Ekspor Timah Disetop, RI Bisa Cuan 6 Kali Lipat

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
Rabu, 26/10/2022 13:45 WIB
Foto: Infografis/ 4 Daerah RI Ini Simpan Harta Karun Top 2 Dunia, Kaya Raya!/ Ilham Restu

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia kembali akan mendapatkan 'durian runtuh' dari tekadnya menutup keran ekspor timah ke luar negeri dalam waktu dekat. Pelarangan ekspor itu upaya pemerintah menggenjot hilirisasi timah di dalam negeri supaya mendapatkan nilai tambah yang lebih besar ketika timah dilakukan ekspor.

Bahkan, dalam perhitungan kasar Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), nilai tambah dari hasil hilirisasi timah itu bisa mencapai 6 kali lipat dari hasil ekspor yang ada saat ini.

Kementerian ESDM mencatat, pelarangan ekspor timah itu mengarah ke jenis timah batangan atau Tin Ingot 99,99% atau Sn 99,99. Hal itu dikatakan langsung oleh Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara (Minerba) Irwandy Arif.


"Larangan ekspor sudah mengarah kepada Tin Ingot yang memang sudah 99,99%. Sudah lama kita tidak boleh ekspor bijih timah betul sudah lama dilarang. Masalahnya interpretasi timah batangan keinginan Presiden supaya industri lebih ke hilir Tin Soldier, Tin Plate, Tin Chemical," ungkap Irwany kepada CNBC Indonesia dalam Mining Zone, Selasa (25/10/2022).

Memang, pelarangan ekspor timah dengan jenis tersebut belum diberlakukan. Pasalnya, saat ini pemerintah sedang membentuk tim Kelompok Kerja (Pokja) Timah untuk menganalisa hasil dari rencana hilirisasi timah tersebut.

Irwandy menyatakan, bahwa Presiden Jokowi sedang menunggu hasil dari Pokja Timah tersebut. Presiden Jokowi dikabarkan meminta kepada Pokja Timah untuk menyelesaikan hasil dari diskusi mengenai pelarangan ekspor tersebut dalam waktu 1 bulan.

Melalui hilirisasi timah, Irwandy menggambarkan secara konkrit bahwa Indonesia bisa mendapatkan keuntungan 6 kali lipat. Contohnya: 1 ton konsentrat 78% timah itu harganya di 2021 mencapai US$ 12.000 per ton. Jika sudah berubah menjadi 1 ton timah kasar maka harganya akan menjadi US$ 22.000.

Kemudian, bila timah menjadi Tin Soldier dalam 1 ton harganya bisa mencapai US$ 124.000 per ton. "1 ton Sn-nya di dalam 1 ton Soldier itu menjadi US$ 130.000. Artinya ada peningkatan hampir 6 kali dari pada konsentrat timah di awal. Ini sangat berpengaruh bagi perekonomian Indonesia," tandas Irwandy.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Arsari Tambang Ambisi Jadi Perusahaan Timah NZE Pertama di RI