Jokowi Ungkap Jurus 'Keroyokan' RI Kendalikan Inflasi

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Selasa, 25/10/2022 14:10 WIB
Foto: Presiden Joko Widodo menggelar rapat internal terkait perkembangan kasus obat penyebab gagal ginjal dengan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, pada Senin, 24 Oktober 2022, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. (Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap 'jurus keroyokan' yang digunakan Indonesia untuk mengendaikan inflasi yang dikhawatirkan membengkak pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Berbicara saat memberikan keterangan pers usai menyerahkan Bansos di Balikpapan, Jokowi mengatakan instansi yang secara langsung bisa mengendalikan pergerakan inflasi adalah Bank Indonesia (BI).


"Inflasi bisa dikendalikan oleh BI dengan menaikkan BI rate, suku bunga di kewenangan BI," kata Jokowi, Selasa (25/10/2022).

Namun, bukan berarti pemerintah tidak bisa melakukan apa-apa. Untuk mengendalikan inflasi, pemerintah juga telah membagikan bantuan sosial (bansos) berupa bantuan langsung tunai (BLT) dan Bantuan Subsidi Upah (BSU).

Selain itu, perangkat daerah juga dapat berkontribusi dengan memberikan kompensasi ongkos transportasi barang melalui sebagian dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Ini dilakukan agar harga barang dan jasa juga bisa ditekan.

"Saya sampaikan bulak balik bisa diambil dari belanja tidak terduga, dan 2% dari transfer umum. Semuanya udah tahun ini, provinsi, kabupaten, dan kota. Tadi saya cek di pasar, harga stabil hanya 1 barang yang naik tadi," kata Jokowi.

BI sendiri memastikan akan terus menjaga ekspektasi inflasi agar kembali di bawah 5%. Adapun pada tahun ini, sejumlah lembaga internasional memperkirakan inflasi Indonesia akan menyentuh angka di kisaran 6% hingga 7%.


(cha/cha)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Inflasi Inggris Betah di Level Tinggi Pada Mei 2025