Airlangga Ingatkan Badai Sempurna 'Krisis 5 C', RI Siap?

haa, CNBC Indonesia
25 October 2022 12:50
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden)ngga Hartarto
Foto: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Awan gelap menggantung di langit ekonomi global. Tanda-tanda badai sempurna atau 'perfect strom' mulai menghantui dunia.

Hal ini menjadi sorotan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pidatonya di Asean Leadership Forum yang diadakan CSIS, Selasa (25/10/2022).

"Awan gelap ini mengacu kepada krisis 5C," tegas Airlangga dalam pidatonya.

5C adalah istilah yang sering dibagikan Airlangga dalam pidatonya. Huruf C pertama adalah Covid-19. Seperti diketahui, pandemi Covid-19 belum usai. Kedua, ujar Airlangga, adalah konflik (conflict) di Ukraina dan ketiga, commodity prices.

Sementara itu, C yang keempat adalah cost of living atau krisis biaya hidup dan terakhir, climate change atau perubahan iklim.

Indonesia, kata Airlangga, telah memiliki pengalaman ketika melewati krisis finansial global beberapa waktu lalu. Dia yakin, kekuatan ini akan membantu Indonesia menghadapi tantangan ini.

Bahkan, Indonesia berhasil menangani krisis pandemi Covid-19 dengan baik. Dari pandemi, menurutnya, ada sejumlah pelajaran yang dipetik oleh Indonesia dalam kaitannya dengan pengelolaan kebijakan.

Pelajaran pertama, di dalam tekanan ekonomi, pendekatan kebijakan harus fleksibel.

"Semua kebijakan harus disiapkan dengan kapasitas maksimum," kata Airlangga.

Dia mencontohkan bagaimana dukungan parlemen dalam meloloskan undang-undang khusus yang memperbolehkan Indonesia melonggarkan batas defisit fiskalnya. Kedua, selama pandemi, kebijakan ekonomi harus dijalankan secara terintegrasi.

Kunci yang ketiga adalah menjaga momentum pertumbuhan. Ini merupakan langkah yang penting untuk mengatasi pandemi. Contohnya, papar Airlangga, kebijakan gas dan rem dalam mengatur kegiatan ekonomi masyarakat selama pandemi.

"Kebijakan ini diikuti oleh tracing Covid-19 dan testing massal," katanya.

Tentunya, langkah tersebut juga diperkuat dengan konversi 30-40% kapasitas rumah sakit untuk pasien Covid-19 dan juga vaksinasi masyarakat. Selain itu, Airlangga mengungkapkan penerapan protokol ketat melalui aplikasi PeduliLindung ikut membantu pemerintah menekan laju Covid.

Perjalanan keempat, upaya menambah dan mengoptimalisasi fasilitas kesehatan.

"Covid-19 telah mengatakan kepada kita tentang distribusi vaksin yang tidak seimbang dan menunjukkan pentingnya alat kesehatan dan kebutuhan obat secara global," kata Airlangga.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Airlangga ke Singapura, Ada Kerja Sama Tech Buat Anak Muda

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular