
Temuan Harta Karun Emas Kerajaan, Pernah Bikin Heboh RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Penemuan harta karun sering terjadi secara tak sengaja, meski ada juga disengaja karena objek penelitan sejarah. Di tengah aktivitas warga maupun saat pengerjaan proyek tertentu.
Umumnya, harta karun tersebut peninggalan kerajaan di masa lampau. Ada juga, peninggalan bersejarah dari sisa-sisa pembangunan peradaban sebelumnya.
Peninggalan Kerajaan Sriwijaya
Seperti di Kecamatan Cengal, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan yang pada 2019 lalu mendadak menjadi perhatian banyak pihak karena disinyalir banyak menyimpan peninggalan harta karun Kerajaan Sriwijaya.
Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) menyebabkan artefak-artefak kuno bermunculan di lokasi, sehingga mengundang perburuan oleh warga. Perburuan harta karun ini ternyata sudah terjadi sejak 14 tahun lalu, tepatnya 2005.
Kolektor Benda Peninggalan Sriwijaya Okky Okta Wijaya mengungkapkan, selain kaya akan benda peninggalan berharga, kawasan gambut di Kecamatan Cengal, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), khususnya di Desa Sungai Jeruju mengandung serbuk emas yang biasa dicari oleh warga untuk dijual.
Okky menuturkan, peninggalan Sriwijaya pertama kali ditemukan di lokasi tersebut oleh seorang warga berupa perhiasan cincin emas pada 2005.
Warga mengaku sedang mencangkul tanah di halaman rumahnya dan menemukan cincin emas tersebut.
Pencarian semakin marak memasuki tahun 2012 seiring penemuan material mengandung serbuk emas di tanah tersebut.
Usai kebakaran hutan dan lahan (karhutla) parah di tahun 2015, masyarakat semakin berbondong-bondong mencari barang berharga dan emas. Sebab, lahan bekas terbakar mempermudah akses jalan yang sebelumnya tertutup menjadi terbuka.
Hingga kini masih ada warga yang bahkan membuka tenda di sekitar lokasi untuk berburu benda peninggalan dan serbuk emas.
"Mencari serbuk emas itu sudah jadi mata pencaharian penduduk setempat. Kalau saya hanya membeli barang peninggalan Sriwijaya yang ditemukan warga. Yang serbuk emas, emas alamnya tidak, itu ada orang lain yang belinya," ujar Okky dikutip dari CNN, Senin (24/10/2022).
Harta Karun di Karawang
Di Karawang di kawasan Batujaya, pada tahun 1980-an sempat heboh juga di surat kabar nasional soal penemuan bangunan kuno candi yang 'muncul' dari tanah.
Belakangan bangunan itu dikenal sebagai Candi Jiwa dan Candi Blandongan.
Namun, setelah itu, ada hal yang juga bikin tak kalah heboh soal penemuan kerangka-kerangka manusia dengan manik-manik dari benda berharga. Laporan Kompas pada 2010 sempat mengungkap fakta soal temuan manik-manik emas di lokasi.
Situs resmi Kemendikbud juga mengungkapkan soal temuan manik-manik tersebut tapi tak diungkap soal benda-benda dari emas. Namun, yang diungkap adalah temuan kerangka-kerangka manusia.
Harta Karun Jepang
Tahun 1946 Tentara Nasional Indonesia (TNI) menemukan harta karun kiloan emas peninggalan Jepang di kawasan Cigombong, Bogor, Jawa Barat.
Bersama penduduk lokal sekitar Cigombong kemudian tentara menggali-gali lahan di sekitar bekas lokasi tentara Jepang, berharap mendapatkan senjata untuk melawan tentara Belanda,
"..Sersan Mayor Sidik bersama beberapa anggota polisi tentara dan rakyat menemukan sebuah guci besar. Setelah guci itu dibuka, mereka menemukan kaus kaki yang berisikan barang keras. Kaos kaki itu mereka buka satu persatu. Mereka kaget melihat isinya emas permata dan berlian yang sudah dicongkel-congkel gemerlapan," ungkap Haji Priyatna Abdurrasyid: Dari Cilampeni ke New York (2001:102).
Nilai emas itu, menurut majalah Ekspres (29/09/1972), hampir mencapai Rp 6 miliar. Detailnya, harta karun itu berupa 7 kg emas dan 4 kg berlian, yang berasal dari Perkebunan Pondok Gede, Bogor.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Cuma MRT, Harta Karun Bermunculan di Proyek Tol