Internasional

Putin Mulai 'Colek' NATO, Militer AS Siaga di Sekitar Ukraina

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
24 October 2022 07:01
Italian soldiers stand in formation as they take part in the official ceremony marking Italy's becoming a framework nation for the NATO battle group on the territory of Bulgaria at Novo Selo military ground on October 17, 2022. (Photo by Nikolay DOYCHINOV / AFP) (Photo by NIKOLAY DOYCHINOV/AFP via Getty Images)
Foto: AFP via Getty Images/NIKOLAY DOYCHINOV

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) kian dekat ke Ukraina. Bahkan, tidak menutup kemungkinan akan terlibat langsung dalam perang melawan Rusia.

Skenario tersebut akan terjadi bila Rusia yang diyakini terus terdesak di Ukraina mulai mengarahkan senjatanya ke negara yang tergabung dalam aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Militer AS pun mengaku sedang dalam posisi bersiap di sekitar Ukraina bila nantinya Rusia memperluas serangannya ke negara anggota NATO.

Komandan Tim Tempur Brigade ke-2 Kolonel Edwin Matthaidess mencatat bahwa pasukannya, yang dikerahkan ke Rumania, telah 'mengawasi dengan cermat' gerak-gerik dari pasukan Rusia. Selain itu, pasukannya juga melakukan latihan simulasi perang.

"Kami siap untuk mempertahankan setiap inci tanah NATO. Secara keseluruhan, sekitar 4.700 tentara dari pangkalan udara 101 di Fort Campbell, Kentucky, telah dikerahkan untuk memperkuat sayap timur NATO," tambah keterangan Wakil Komandan divisi Brigadir Jenderal John Lubas kepada CBS News yang dikutip outlet media Rusia, TASS, Minggu (23/10/2022).

"Jika pertempuran meningkat atau ada serangan terhadap NATO, mereka sepenuhnya siap untuk menyeberangi perbatasan ke Ukraina."

Ketegangan antara AS dan aliansi NATO dengan Moskow sendiri terus meruncing. Beberapa negara NATO telah memberikan bantuan pada Kyiv, yang dianggap sebagai tindakan tidak bersahabat dengan negara pimpinan Presiden Vladimir Putin itu.

Bantuan persenjataan ini pun mengambil peranan dalam serangan balasan Ukraina ke wilayah yang dikuasai Rusia. Terbaru, pasukan Kyiv mulai mendekati kota Kherson yang dicaplok Moskow melalui referendum

Putin sempat mengatakan Rusia akan menggunakan 'semua cara yang tersedia' untuk mempertahankan wilayah-wilayah yang dicaploknya dari Ukraina. Ia bahkan menyebut Washington telah melakukannya sebelumnya dengan kejadian bom atom di Hiroshima.

Dengan pernyataan ini, Presiden AS Joe Biden menganggap bahwa Putin bisa saja meluncurkan senjata nuklir dalam serangannya ke Ukraina. Pejabat Negeri Paman Sam juga memaparkan AS harus bersiap diri dengan hal itu karena serangan Rusia ke Ukraina yang berjalan kurang maksimal.

"Pertama kali sejak krisis rudal Kuba, kami memiliki ancaman langsung penggunaan (dari) senjata nuklir jika pada kenyataannya segala sesuatunya terus berlanjut di jalur yang mereka (Rusia) tuju," papar Biden pada awal bulan ini.

"Seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya, pada tahap ini, kami tidak memiliki informasi apa pun yang menyebabkan kami mengubah postur pencegahan strategis kami, dan kami tidak menilai bahwa Presiden Putin telah membuat keputusan untuk menggunakan senjata nuklir saat ini," tambah keterangan salah satu pejabat Pentagon, Jenderal Pat Ryder.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rusia di Atas Angin, Putin Ungkap Kapan Terjunkan Senjata Nuklir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular