
Rishi Sunak Ungguli Boris Johnson Sebagai Calon PM Inggris

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasca mundurnya Perdana Menteri (PM) Inggris Liz Truss dari jabatannya, nama-nama penggantinya langsung bermunculan. Rishi Sunak, mantan menteri keuangan Inggris dan lawan utama Truss dalam pemilihan kepemimpinan Partai Konservatif tahun ini, dipandang sebagai sosok favorit untuk menggantikannya.
Saat ini Sunak dilaporkan memegang keuntungan awal dalam pemilihan terbaru kepemimpinan Partai Konservatif, sebagaimana dilaporkan Straits Times.
Sunak mendapatkan dukungan dari setidaknya 100 anggota parlemen Tory dan memastikan ia akan melanjutkan ke pemungutan suara anggota partai pekan depan, jika dia secara terbuka menyatakan pencalonannya.
Anggota parlemen Tory Tobias Ellwood mentweet pada Jumat malam bahwa dia merasa terhormat untuk membawa Sunak ke ambang batas tiga digit. Maksimal tiga anggota parlemen Tory dapat mencalonkan diri, karena partai telah menetapkan ambang batas 100 anggota parlemen untuk kandidat untuk mendapatkan kertas suara. Saat ini ada total 357 anggota parlemen di dalam partai.
Hingga Sabtu (22/10/2022) pagi, Mantan Menteri Pertahanan Penny Mordaunt menjadi satu-satunya kandidat yang secara resmi memasuki kontes kepemimpinan Tory. Sementara surat kabar melaporkan mantan Perdana Menteri Boris Johnson akan ikut serta.
Menurut jajak pendapat oleh Opinium, pemilih Inggris akan lebih memilih Sunak dan Mordaunt dibandingkan Johnson sebagai PM berikutnya. Ketika diminta untuk memilih antara Sunak atau Johnson, 44% memilih Sunak dan 31% memilih Johnson.
Selain tiga orang tersebut, Menteri Pertahanan Ben Wallace dan Menteri Keuangan Jeremy Hunt juga masuk ke dalam daftar pengganti Truss.
Sebagaimana diketahui Truss mundur dari jabatannya pada Kamis (20/10/2022). Ia mundur setelah 45 hari menjabat di posisi tertinggi Pemerintahan Inggris.
Truss mengatakan dia telah menyampaikan pengunduran dirinya kepada Raja Charles III setelah bertemu dengan Graham Brady, pemimpin Komite Partai Konservatif 1922, pada Kamis pagi waktu setempat.
"Mengingat situasinya, saya tidak bisa menyampaikan mandat yang saya pilih oleh Partai Konservatif," katanya dalam pidato singkat Kamis sore. Perempuan berusia 47 tahun itu mengatakan akan tetap menjabat sebagai PM Inggris sementara sampai penggantinya ditunjuk.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Skandal Pajak, PM Inggris Pecat Petinggi Partai Ini