Jreng..Erdogan Sebut Putin Melunak, Perang Bakal Berakhir?

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
22 October 2022 11:15
Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Samarkand, Uzbekistan 16 September 2022. (via REUTERS/SPUTNIK)
Foto: Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Samarkand, Uzbekistan 16 September 2022. (via REUTERS/SPUTNIK)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan, yang menjadi penengah antara Rusia dan Ukraina, mengatakan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin kian melunak terhadap tindakan bar-barnya di Ukraina.

Dia bahkan disebut juga kian terbuka dengan segala bentuk negosiasi. Hal ini diperkuat oleh juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov yang mengatakan bahwa Putin kini terbuka untuk segala bentuk negosiasi. Hal ini tercermin dari Putin yang mulai mau berdiskusi bersama NATO dan Amerika Serikat.

"Jika Anda ingat, Presiden Putin mencoba untuk memulai pembicaraan dengan NATO dan Amerika Serikat bahkan sebelum operasi militer khusus," ujarnya dikutip dari aljazeera, Sabtu (22/10/2022).

Melunaknya sikap Putin kian terbukti dari Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov yang mengungkapkan Rusia kini bersedia untuk terlibat diskusi bersama dengan Amerika Serikat ataupun Turki untuk membahas mengenai cara mengakhiri perang meski belum menerima proposal untuk bernegosiasi.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu juga sudah mulai berdiskusi bersama kepala Pentagon AS Lloyd Austin pada Jumat (21/10). Keduanya berbicara tentang masalah keamanan internasional, terutama situasi di Ukraina.

"Sekretaris Austin menekankan pentingnya menjaga jalur komunikasi di tengah perang yang sedang berlangsung melawan Ukraina," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.

Menanggapi hal ini, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa Washington akan mempertimbangkan segala cara untuk memajukan diplomasi dengan Rusia. Sayangnya, menurutnya Rusia belum menunjukkan keseriusan meski sudah ada niatan berdiplomasi.

"Setiap indikasi adalah bahwa jauh dari keinginan untuk terlibat dalam diplomasi yang berarti, Presiden Putin terus mendorong ke arah yang berlawanan," kata Blinken.

"Kami mempertimbangkan dan akan mempertimbangkan segala cara untuk memajukan diplomasi jika kami melihat celah untuk memajukannya dengan cara apa pun, tentu saja kami akan selalu melihatnya," imbuhnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putin Mendadak Mohon-mohon ke Erdogan, Wah Kenapa Nih?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular